REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp mengaku enggan meniru gestur yang diperlihatkan pelatih Atletico Madrid Diego Simeone kala memancing semangat suporter tuan rumah di Stadion Wanda Metropolitano. Liverpool bertandang ke markas Atletico dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (19/2) WIB.
Setelah unggul 1-0 berkat gol cepat Saul Niguez, Simeone mendapati Liverpool yang terus menguasai bola dan berusaha menembus pertahanan Atletico.
Hal itu direspon Simeone dengan berkali-kali melancarkan gestur memancing semangat suporter agar lebih deras mengalirkan dukungan ke pasukan Los Rojiblancos.
"Saya pikir saya tidak akan melakukannya di Anfield nanti. Ini belum selesai," kata Klopp dalam komentar purnalaga kepada stasiun televisi BT Sport dilansir laman resmi UEFA.
Klopp merujuk pada pertandingan kedua yang akan digelar di Anfield, tiga pekan mendatang. Liverpool sudah pernah mengorkestrasi pertunjukan kebangkitan untuk bisa membalikkan ketertinggalan menjadi kemenangan atas Barcelona serta tiket ke babak berikutnya pada musim lalu.
Selepas gol Saul, Atletico praktis menerjemahkan cetak biru standar permainan ala Simeone yakni bertahan sedalam mungkin sembari mencari celah di area lawan sesekali.
Strategi itu sukses membuat Atletico menang 1-0 atas Liverpool yang menguasai 72 persen pengendalian bola sepanjang laga, tapi tak sekalipun melepaskan tembakan tepat sasaran. Ini catatan buruk kedua serupa yang juga terjadi kala Liverpool kalah di laga pembuka penyisihan Grup E kontra Napoli.
"Ketika Anda tertinggal 0-1 melawan tim semacam ini, tentu mereka membidik hasil seperti ini. Bahkan mungkin mereka akan puas dengan hasil imbang 0-0," kata Klopp yang mempersembahkan trofi jawara Liga Champions kali keenam Liverpool. "Apapun itu, kami terima hasilnya. Sekarang waktunya menatap laga kedua."