Rabu 19 Feb 2020 11:06 WIB

Kisah-Kisah Canda Nabi Muhammad (5)

Nabi Muhammad bercanda tetapi hanya mengatakan yang sebenarnya.

Kisah-Kisah Canda Nabi Muhammad. Foto: Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)
Kisah-Kisah Canda Nabi Muhammad. Foto: Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MADINAH -- Terkadang, Nabi Muhammad SAW bercanda dengan para sahabat. Mereka bertanya, "Rasulullah, anda bergurau?"

Beliau menjawab, "Ya, tapi (dalam bergurau) aku hanya mengatakan yang sebenarnya." (HR Bukhari dan Tirmidzi)

Baca Juga

Dikutip dari buku Saat-Saat Berkesan Bersama Rasulullah SAW karya Abul Aziz Asy Syinawi, berikut ini adalah sejumlah candaan Nabi Muhammad kepada para sahabat.

Mahal di mata Allah

Anas bin Malik RA bercerita, bahwa seorang penduduk Badui bernama Zahir bin Hazam memberi hadiah kepada Nabi Muhammad. Ketika Zahir hendak pulang ke kampunya, Nabi memberinya bekal.

Beliau bersabda, "Zahir ini mengunjungi kita, dan kita akan mengunjunginya juga."

Suatu saat, ketika Zahir menjual barang dagangannya, Nabi Muhammad mendekatinya lalu merangkulnya dari belakang sehingga Zahir tidak dapat melihat siapa yang melakukan itu.

"Siapa ini! lepaskan, ah." teriaknya sambil meronta.

Begitu ia mengetahui bahwa yang merangkulnya adalah Nabi Muhammad, ia justru menempelkan punggungnya ke dada beliau. Beliau berteriak, "Siapa yang mau membeli budak ini?"

"Wah, kalau begini dagangan saya bisa-bisa  tidak laku, ya Rasulullah," kata Zahir.

"Tetapi di mata Allah SWT kamu mahal," sabda beliau. (HR Ibnu Hibban dan Anas).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement