REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras yang mengguyur pada siang hingga sore hari menyebabkan dua kompleks perumahan di Kelurahan Wundudopi Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam air dengan ketinggian rata-rata 25-50 cm.
Pantauan di dua kompleks perumahan BTN Lepo-Lepo Indah dan Komplek BTN depan Kampus STIK Avicena Kendari, Rabu, rumah warga yang tergenang air itu merupakan banjir kiriman dari kawasan Kelurahan Lepo-Lepo dan Baruga bagian selatan.
"Banjir yang merendam rumah warga ini akibat meluapnyaair dan drainase yang tidak mampu menampung beban hujan yang begitu besar dari atas hingga ke bahu jalan utama di kawasan DI Panjaitandan memasuki dua kompleks perumahan ini," ujar Muksin Ibrahim, warga komplek perumahan itu.
Menurut Muksin, bangunan drainase yang dibangun Dinas PU Balai sejak beberapa tahun lalu, tidak begitu lebar dan dalam sehingga bila hujan turun 1-2 jam saja, langsung meluap hingga masuk ke rumah warga.
"Sudah menjadi langganan banjir kiriman di kawasan pemukiman kami ini, meskipun setiap tahun kita usulkan melalui pertemuan tingkat Kelurahan, Kecamatan hingga Kota namun belum ada juga tanggapan pemerintah setempat," kata Kasbullah, warga komplek BTN Pepabri Lepo-Lepo Indah.
Tanpa menyebut jumlah rumah warga di dua kompleks perumahan itu terendam banjir, menurut pensiunan TNI itu belasan rumah di sekitar rumahnya itu sudah menjadi langganan banjir saat hujan deras tiba.
Ia juga menyayangkan kepedulian pemerintah maupun dari dewan yang seolah-olah lepas tangan terhadap permasalahan banjir yang dialami warga pecahan dari kelurahanh Lepo-Lepo itu.
Pada 2016 lalu, pemerintah kota Kendari telah membangun boxkalver di kawasan by pass sebanyak dua unit, dengan harapan banjir bisa teratasi, namun kenyataan belum juga mampu memberi rasa aman bagi warga di komplek perumahan itu.*