REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Badan Pusat Statistik (BPS) sedang melakukan Sensus Penduduk 2020 (SP2020). Ada dua periode pelaksanaan SP2020, pertama, Sensus Penduduk Online yang dimulai sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Sedangkan periode kedua akan dimulai 1 Juli sampai 31 Juli 2020, dengan melibatkan petugas sensus yang akan direkrut oleh BPS.
"Khusus Sensus Penduduk Online ini, berlaku bagi siapa saja yang mengakses website sensus.bps.go.id dan mengisi datanya sesuai kondisi sebenarnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik, Kecuk Suhariyanto. Sedangkan bagi warga yang tidak dapat mengakses internet, petugas BPS akan mendatanginya untuk melakukan wawancara langsung tentang data masing-masing keluarga.
Saat ini akses internet telah merambah hampir semua daerah di Tanah Air. BPS menyebutkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat peningkatan signifikan persentase masyarakat yang mengakses internet.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2018 menjelaskan sebesar 50,92 persen masyarakat di perkotaan dan 26,56 persen di perdesaan yang berumur lima tahun ke atas mengakses internet selama tiga bulan terakhir. Pengguna aktif internet sebagian besar adalah generasi milenial.
Dalam Profil Generasi Milenial 2018, BPS menyebutkan bahwa generasi milenial mencapai 33,75 persen dari jumlah penduduk keseluruhan. Ini berarti sumbangan generasi milenial dalam membentuk struktur jumlah penduduk usia produktif cukup tinggi, di mana dari 67,02 persen penduduk usia produktif, sekitar 50,36 persennya adalah generasi milenial. Kondisi ini menunjukkan adanya bonus demografi.
Bonus demografi tidak terlepas dari generasi milenial. Generasi milenial dengan kekuatan sebesar itu tentu saja memiliki peranan yang sangat besar pada era bonus demografi. Generasi ini yang akan mencerminkan gambaran bangsa Indonesia, apakah menjadi bangsa yang konsumtif atau produktif. Gambaran bangsa ini di antaranya dapat terpantau dari aktivitas sensus.
Karena itu pula partisipasi kaum milenial pada ini berpengaruh besar terhadap suksesnya pelaksanaan sensus penduduk. Boleh dikatakan jika peran serta milenial menjadi bagian sikap nasionalisme sebagai Warga Negara Indonesia.
Ihwal partisipasi masyarakat ini juga langsung disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pada pencanangan Sensus Penduduk di Istana Negara beberapa waktu lalu. Tak cuma masyarakat, presiden dengan tegas memerintahkan seluruh kementerian/Lembaga, termasuk pemerintah daerah untuk memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan Sensus Penduduk.
Tujuan Sensus Penduduk adalah menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menuju satu data kependudukan. Output-nya nanti akan diperoleh jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk, dan data parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk, indikator SDGs, dan sebagai dasar perencanaan dan evaluasi pembangunan.
Data yang terkumpul dari Sensus Penduduk sangat bermanfaat. Salah satunya adalah sebagai evaluasi pemerintah dalam pembangunan SDM yang menjadi prioritas utama pada periode kedua tahun 2020-2024. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, salah satu fokus Pemerintah adalah meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing. Sehingga slogan “SDM Unggul Indonesia Maju” dapat terwujud.
Dari rentang umur yang dikumpulkan dapat diketahui piramida penduduk Indonesia saat ini seperti apa. Persentase penduduk usia produktif yang lebih besar dibandingkan rentang usia lainnya merupakan aset bangsa yang diharapkan mampu membawa bangsa Indonesia menuju arah pembangunan yang lebih maju dan dinamis.
Generasi milenial merupakan modal besar untuk mewujudkan kemandirian bangsa. Generasi milenial diharapkan memiliki potensi dan kemampuan yang lebih unggul sebagai bekal penggerak roda pembangunan.
Indonesia menghadapi tantangan dalam pelaksanaan sensus seiring dengan perkembangan masyarakat. Menyikapi tantangan itu, kaum milenial memiliki kekuatan dan pengaruh besar dalam pelaksanaan sensus penduduk secara online. Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 menuntut keaktifan dan kesediaan masyarakat dalam menyukseskannya.
Diharapkan generasi milenial yang dekat dengan teknologi gadget dan informasi, dapat menjadi pelopor pelaksanaan sensus online. Sehubungan dengan telah dimulainya Sensus Penduduk 2020, Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono meminta semua kepala daerah untuk mengimbau warganya mengikuti Sensus Penduduk 2020 secara online. Setiap Kepala BPS di setiap daerah pun diminta untuk mendampingi pejabat daerah yang berwenang dalam melaksanakan sensuspenduduk online.
"Di setiap daerah kita minta kepala BPS untuk mendampingi pejabat dan tokoh penting dalam sensus penduduk online," ujar Margo.
"Kalau sudah sensus penduduk online dan datanya dianggap valid, maka yang sudah sensus penduduk online tidak akan didatangi lagi oleh petugas pada bulan Juli," ujarnya.
Kerahasiaan dijamin
Sekretaris Utama BPS Adi Lumaksono mengatakan BPS menjamin kerahasiaan data masyarakat yang diserahkan kepada BPS. Sebab, Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik mewajibkan BPS menjaga kerahasiaan responden. "Kalau kewajiban itu dilanggar, ada hukuman pidananya," katanya.
Adi menegaskan, hasil SP2020 nantinya hanya akan dipublikasikan dalam bentuk data statistik. "Kita hanya akan keluarkan agregat. Misalkan suatu kecamatan, total (penduduknya) saja. Tidak akan tahu siapa (saja orangnya) dan dari mana," ujar Adi.
Terkait kemungkinan kebocoran data responden akibat peretasan, Adi menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sistem yang aman. Sudah diuji berulang kali oleh sejumlah ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB).