REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Quan menyayangkan banyaknya pihak yang terlalu khawatir mengenai epidemi virus corona atau COVID-19. Sebab, dibanding epidemi lainnya, virus corona COVID-19 dinilainya tak lebih parah.
Bahkan, menurut dia, lebih dari 97 persen kasus corona yang terkonfirmasi berada di seluruh China. Ia menilai, kepanikan berlebih justru akan merugikan berbagai sektor dan pihak.
“Reaksi berlebihan itu tak perlu. Itu malah akan melukai hubungan yang telah berjalan normal, baik dari hubungan antar-orang, hingga hubungan perdagangan,” kata dia ketika ditemui Republika.co.id di Bengkel Diplomasi FPCI, Jakarta, Senin (24/2).
Ketika ditanya sikap Indonesia yang menutup penerbangan langsung dari China dan membatasi komoditas asal China sementara waktu, ia tak menyangkalnya. Menurutnya, untuk menanggapi itu, pihaknya dan pemerintahan Indonesia telah berkolaborasi untuk mencari cara terbaik.
“China dan Indonesia adalah teman. Tetapi di sisi lain kami juga telah meminimalkan semua kemungkinan buruk,” katanya.
Dia memaparkan, sebagai dua negara sahabat, China dan Indonesia kerap kali saling membantu ketika dilanda masalah. Ia menyinggung, Tsunami hingga bencana lainnya yang pernah dialami Indonesia.
Terkait itu, ia juga menyatakan rasa terima kasih atas dukungan dari pemerintahan Indonesia dan warganya dalam ikut serta membantu China saat ini. Utamanya, pemberian obat dan kebutuhan lainnya.
Menurutnya, pernyataan Jokowi ketika menelepon Presiden China, Xi Jinping juga menjadi dukungan moral. Saat itu, Jokowi menyatakan, Indonesia akan berdiri teguh bagi rakyat China sebagai mitra yang tulus.
“China siap bekerja sama dengan komunitas internasional, termasuk Indonesia, untuk membantu dan mendukung satu sama lain,” ucapnya.