REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) menargetkan premi bisa tumbuh double digit pada 2020. Tahun lalu, perusahaan mampu mencatatkan pendapatan premi hingga Rp 9,5 triliun.
"Saya rasa untuk target premi kami harus catch up dulu dengan market. Kami berharap bisa double digit tumbuhnya," kata Presiden Direktur AXA Mandiri, Handojo G Kusuma, Selasa (25/2).
Handojo menjelaskan jenis produk yang menjadi kontributor terbesar terhadap premi tahun lalu berasal dari unit link yaitu sebesar 80 persen. Menurut Handojo, unit link masih sangat diminati pasar hingga saat ini.
Dari sisi produk, pendapatan premi terbesar ditopang dari asuransi Mandiri Elite Plan sekitar Rp 1,1 triliun atau mencapai 36,7 persen. Setelah itu, disusul oleh asuransi Mandiri Investasi Prestise sebesar Rp 970 miliar atau sekitar 17,5 persen. Terakhir yaitu Mandiri Perlindungan Sejahtera sebesar Rp 185 miliar atau kurang lebih 5,7 persen.
Adapun strategi yang akan ditempuh perusahaan untuk meningkatkan premi yaitu dengan mempelajari kembali produk-produk yang menjadi kebutuhan nasabah Bank Mandiri. Perusahaan akan menggunakan teknologi analisis data untuk melihat kebutuhan setiap segmen nasabah.
"Jadi kami memanfaatkan aktiftas dalam melihat kebutuhan dari sisi nasabah dengan menggunakan data analytics," tutup Handojo.