Rabu 04 Mar 2020 23:49 WIB

Luhut: Belum Ada Perubahan Agenda Kunjungan Raja Belanda

Luhut sebut kunjungan Raja Belanda yang pertama sejak 25 tahun terakhir

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hingga kini belum ada perubahan agenda terkait kunjungan Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima dari Belanda ke Indonesia menyusul penyebaran virus corona (COVID-19) di Tanah Air.

"Kunjungan ini merupakan undangan dari Presiden Joko Widodo dan kunjungan pertama mereka dalam 25 tahun terakhir," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (4/3).

Raja dan Ratu Belanda dijadwalkan berada di Indonesia ada 10-13 Maret 2020 dan melakukan kunjungan ke Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sumatra Utara. "Pada tanggal 13 Maret Raja dan Ratu dijadwalkan berkunjung ke kawasan wisata Danau Toba seharian. Karena itu kami juga melakukan koordinasi persiapan kunjungan tersebut," kata Luhut.

Raja dan Ratu dijadwalkan mengunjungi beberapa spot wisata budaya dan juga akan berlayar mengelilingi Danau Toba. Oleh karena itu, Luhut menggelar rapat koordinasi penataan kawasan Danau Toba sekaligus untuk mengecek persiapan menyambut Raja dan Ratu Belanda di destinasi pariwisata tersebut.

Turut hadir dalam rakor tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio serta Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah. Kunjungan kenegaraan raja dan ratu Belanda atas undangan Presiden Joko Widodo ini difokuskan pada penguatan kemitraan dan kerja sama bidang ekonomi, konservasi alam, budaya, sains, dan sejumlah sektor lain yang meneguhkan keterikatan erat kedua bangsa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement