Selasa 10 Mar 2020 17:39 WIB

60 Juta Warga Italia Dikenai Pembatasan Perjalanan

Italia telah memberlakukan pembatasan perjalanan bagi 60 juta warganya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Papan berisi pengumuman penutupan Coloseum di Roma, Italia. Pemerintah sudah menerapkan karantina di sejumlah wilayah Italia untuk mengurangi penyebaran corona.(AP)
Foto: AP
Papan berisi pengumuman penutupan Coloseum di Roma, Italia. Pemerintah sudah menerapkan karantina di sejumlah wilayah Italia untuk mengurangi penyebaran corona.(AP)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Italia telah memberlakukan pembatasan perjalanan bagi 60 juta warganya. Hal itu dilakukan guna mengendalikan penyebaran wabah virus corona jenis baru, Covid-19, di negara tersebut.

“Saya akan menandatangani dekrit yang dapat diringkas sebagai berikut; Saya tinggal di rumah,” kata Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Selasa (10/3), dikutip laman Aljazirah.

Baca Juga

Conte mengatakan, perjalanan harus dihindari di seluruh semenanjung. “Kecuali jika dibenarkan karena alasan profesional, karena kebutuhan, atau karena alasan kesehatan,” ujarnya.

Pembatasan perjalanan tersebut akan berlaku hingga 3 April mendatang. Dengan mengambil tindakan demikian, Italia memperluas zona karantina di negaranya.

Sebelumnya, Conte mengesahkan dekrit yang memerintahkan penutupan wilayah utara Italia dan pembatasan aktivitas di dalamnya. Peraturan itu memengaruhi kehidupan 16 juta penduduk di sana. "Tidak boleh ada aktivitas masuk dan keluar area tersebut atau di dalamnya, kecuali terkait dengan pekerjaan, situasi darurat, dan kesehatan," ujar Conte.

Wilayah yang terdampak peraturan itu antara lain Lombardy dan lebih dari 10 provinsi lainnya. Milan dan Venice turut terimbas kebijakan tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengapresiasi langkah yang diambil Italia guna menekan penularan Covid-19. "Mereka membuat pengorbanan yang tulus. WHO berdiri dalam solidaritas dengan Italia," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui Twitter pribadinya.

Italia merupakan negara di luar China yang paling parah terdampak wabah Covid-19. Sejauh ini Italia telah melaporkan 463 kematian akibat virus tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement