REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Italia telah memberlakukan pembatasan perjalanan bagi 60 juta warganya. Hal itu dilakukan guna mengendalikan penyebaran wabah virus corona jenis baru, Covid-19, di negara tersebut.
“Saya akan menandatangani dekrit yang dapat diringkas sebagai berikut; Saya tinggal di rumah,” kata Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Selasa (10/3), dikutip laman Aljazirah.
Conte mengatakan, perjalanan harus dihindari di seluruh semenanjung. “Kecuali jika dibenarkan karena alasan profesional, karena kebutuhan, atau karena alasan kesehatan,” ujarnya.
Pembatasan perjalanan tersebut akan berlaku hingga 3 April mendatang. Dengan mengambil tindakan demikian, Italia memperluas zona karantina di negaranya.
Sebelumnya, Conte mengesahkan dekrit yang memerintahkan penutupan wilayah utara Italia dan pembatasan aktivitas di dalamnya. Peraturan itu memengaruhi kehidupan 16 juta penduduk di sana. "Tidak boleh ada aktivitas masuk dan keluar area tersebut atau di dalamnya, kecuali terkait dengan pekerjaan, situasi darurat, dan kesehatan," ujar Conte.
Wilayah yang terdampak peraturan itu antara lain Lombardy dan lebih dari 10 provinsi lainnya. Milan dan Venice turut terimbas kebijakan tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengapresiasi langkah yang diambil Italia guna menekan penularan Covid-19. "Mereka membuat pengorbanan yang tulus. WHO berdiri dalam solidaritas dengan Italia," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui Twitter pribadinya.
Italia merupakan negara di luar China yang paling parah terdampak wabah Covid-19. Sejauh ini Italia telah melaporkan 463 kematian akibat virus tersebut.