REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma’ruf Amin, mantan wapres Jusuf Kalla (JK), dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mempraktikkan “salam corona” ketika mereka bertemu di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (12/3). Mereka bersalaman tanpa saling menyentuh telapak tangan.
Ma’ruf dan JK tampak mengatupkan kedua telapak tangan di dada sebagai pengganti jabat tangan. Sementara itu, salam yang berbeda ditampilkan JK ketika berjumpa Sri Mulyani. Keduanya saling menyentuhkan sikut tangannya.
“Begini, Pak (Ma’ruf), salam corona,” kata JK kepada Wapres.
Ketiganya bertemu untuk rapat bersama pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) guna membahas pengembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Berbagai gaya salam tanpa saling menyentuh telapak tangan kini mulai digaungkan oleh tokoh-tokoh publik sebagai upaya mencegah penyebaran virus penyebab Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Covid-19 menjadi pandemi. WHO juga meminta seluruh pemerintah di dunia untuk mengambil langkah mendesak dan agresif dalam mencegah maupun menangani wabah tersebut. WHO menjelaskan bahwa penularan penyebaran Covid-19 terjadi melalui percikan liur (droplet).
Percikan liur dari bersin atau batuknya penderita Covid-19 dapat menempel di benda yang sering disentuh banyak orang di ruang publik. WHO pun merekomendasikan masyarakat untuk mencuci tangan dan meminimalkan sentuhan antartelapak tangan maupun wajah sebagai upaya pencegahan efektif terhadap penyebaran virus corona.