REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurunnya jumlah wisatawan mancanegara ke Bali akibat isu virus Corona telah cukup memukul bagi perekonomian, khususnya di Pulau Dewata. Akan tetapi, menurut Yozua Makes, pendiri sekaligus pemilik Plataran Group, Indonesia bisa melihat bencana virus ini dari sisi berbeda.
"Kalau dikatakan sepi, ini sinyal juga bahwa ayo kita bangun kembali wisatawan domestik, orang Indonesia itu tingkat keberaniannya cukup tinggi sebenarnya, tapi jangan juga terus ditakut-takuti," ungkap Yozua dalam peluncuran "Indonesia Destinasiku" di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Kamis (12/3).
Indonesia tetap haris optimistis melewati badai ini. Menurut dia, waspada perlu, tetapi juga jangan sampai kehilangan optimisme dan takut berlebihan.
Upaya yang dilakukan pihaknya juga termasuk melalui sistem keamanan kesehatan untuk setiap tamu. Selain itu, Plataran terus update sekaligus memberikan informasi yang akurat kepada customer.
Sejauh ini kunjungan wisatawan ke Bali didominasi dari mancanegara. Salah satu wisman terbanyak juga dari China. Namun Bali harus sementara waktu menutup kunjungan, baik dari dan ke Cina menyusul menyebarnya virus Corona.
Adapun program Indonesia Destinasiku yang saat ini tengah digagas Yozua merupakan suatu gerakan nasional (national movement) bersama sejumlah perusahaan swasta dan BUMN tertentu dalam bentuk Indonesia Incorporated.
Ini menjadi suatu kerja Sama antara Plataran-BNI-BCA-Garuda Indonesia-Yayasan Puteri Indonesia-Mustika Ratu yang mengambil simpul-simpul kekuatan masing-masing partisipan.
Program ini fokus pada terhadap eksotisme Indonesia dan diharapkan memberikan efek bola salju terhadap pelaku industri lainnya di Indonesia untuk secara bérsama menghadapi tantangan secara positif dan optimistis.
"Destinasi kita juga tidak hanya Bali, ada juga kita dorong Labuan Bajo, Banyuwangi, Jogja, NTT, dan seterusnya," tambahnya.