Kamis 12 Mar 2020 23:39 WIB

Hak Belajar Perempuan dalam Alquran dan Hadis  Rasulullah

Alquran dan hadis Rasulullah memuliakan perempuan.

Alquran dan hadis Rasulullah memuliakan perempuan. Ilustrasi Ilmuwan Muslimah(Mgrol120)
Foto: Mgrol120
Alquran dan hadis Rasulullah memuliakan perempuan. Ilustrasi Ilmuwan Muslimah(Mgrol120)

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak ayat Alquran dan hadis Nabi Muhammad yang menyebutkan hak dan kewajiban belajar bagi setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan. 

Dalam beberapa ayat Alquran, Allah mengangkat orang yang berderajat dan berilmu, baik kaum laki-laki maupun perempuan. Allah berfirman, "Hai, orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majelis', maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.

Baca Juga

Dan, apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al Mujadilah, [58]:11). 

Rasulullah adalah wujud implementasi dari ajaran Islam. Dan, ajaran Islam sendiri sangat mengutamakan ilmu pengetahuan.

Dalam sebuah hadisnya, Nabi Muhammad bersabda, "Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim (dan Muslimah)." Hadis Nabi yang diriwayatkan Al-Thabarani melalui Ibnu Mas'ud ini menegaskan, bahwa kaum perempuan memiliki kewajiban yang sama dengan kaum laki-laki dalam menuntut ilmu pengetahuan.

Rasulullah memberi peluang dan kesempatan yang sama bagi umatnya, baik laki-laki maupun perempuan, dalam mencari ilmu pengetahuan. Dalam hal belajar, beliau tidak membeda-bedakan jenis kelamin.

Di dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah memang sangat memperhatikan pendidikan kaum perempuan. Nabi SAW sangat revolusioner dalam memperjuangkan hak-hak perempuan tentang pendidikan, bila dibandingkan dengan kaum jahiliah dalam masa sebelumnya.

Perempuan Muslimah di zaman Nabi sangat menyadari benar perintah atau kewajiban belajar. Ada beberapa perempuan, misalnya, mengajukan permintaan kepada beliau. "Ya, Rasulullah, hendaknya kami diberi waktu satu hari khusus untuk mengkaji ilmu-ilmu darimu." Beliau mengiyakan permintaan kaum perempuan tersebut.

Rasulullah memberikan akses yang sama kepada perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan ilmu pengetahuan dari beliau. Rasulullah tidak pernah melarang kalau ada sahabat perempuan yang ingin mengaji dan belajar bersama beliau.

Nabi juga tidak pernah menghalang-halangi kaum perempuan untuk mengikuti salat berjamaah di masjid. Rasulullah juga tidak pernah memasung sikap kritis yang dilontarkan perempuan, yang ingin mengetahui dan mendalami suatu masalah. Beliau tidak pernah mencegah seorang perempuan yang ingin berdebat dalam suatu masalah.

Beliau juga tidak pernah menghalang-halangi kaum perempuan, termasuk juga kepada Aisyah, yang mengemukakan masalah bahkan sampai hal yang paling tabu sekalipun. Kecuali itu, Rasulullah memberikan peluang partisipasi kepada perempuan, bahkan dalam hal urusan yang paling maskulin sekalipun.

Misalnya, Rasulullah memberi izin atau memperbolehkan kaum perempuan dalam memasuki medan perang. Beliau juga selalu melibatkan istri-istri beliau pada setiap aktivitasnya.

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement