Jumat 13 Mar 2020 08:34 WIB

Kendalikan Corona, Empat Kota di Spanyol Ditutup Sejak Kamis

Sejak Kamis Spanyol menutup empat kota di Katalunya untuk mencegah penyebaran corona.

Bendera Katalunya. Sejak Kamis Spanyol menutup empat kota di wilayah otonomi Katalunya untuk mencegah penyebaran corona.
Foto: bbc.com
Bendera Katalunya. Sejak Kamis Spanyol menutup empat kota di wilayah otonomi Katalunya untuk mencegah penyebaran corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spanyol melakukan penutupan terhadap empat kota di wilayah otonomi Katalunya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut wabah virus corona jenis baru, Covid-19. Penguncian dilakukan mulai Kamis (12/3) pukul 00.00 waktu setempat.

Keempat kota tersebut ialah Igualada, Vilanova del Cami, Santa Margarida de Montbui, dan Odena. Langkah penutupan diambil setelah muncul kasus infeksi yang signifikan di area itu, menurut pejabat kepolisian setempat, Eduard Sallent.

Baca Juga

Akibat penutupan yang pertama kali dilakukan Spanyol di tengah wabah corona itu, sekitar 70 ribu orang warga pun terdampak. Awalnya, Spanyol tidak melakukan banyak hal untuk merespon kasus infeksi corona.

Setelah jumlah kasus yang meningkat pekan ini, pemerintah Spanyol mulai melarang penerbangan dari Italia, negara dengan tingkat paparan wabah tertinggi di Eropa. Spanyol juga memberi peringatan soal perjalanan dalam dan luar negeri.

Kegiatan sekolah dan universitas di seluruh Spanyol dihentikan sementara, setidaknya selama dua pekan. Sementara itu, layanan kunjungan ke penjara juga dikurangi.

Di sektor ekonomi, para pengusaha hotel menyebut wabah ini sebagai "tsunami" yang mengancam keberlangsungan bisnis mereka. Pemerintah kemudian mengumumkan pendanaan untuk menanganinya.

Bantuan dana juga dialirkan langsung kepada otoritas kesehatan pusat dan daerah untuk menutup biaya obat-obatan dan peralatan medis. Sebagian besar dari paket pendanaan sejumlah 18 miliar euro (hampir Rp 300 triliun) yang diumumkan oleh Perdana Menteri Pedro Sanchez akan digunakan untuk membantu membayar pajak usaha kecil selama enam bulan ke depan.

"Ini adalah masa-masa sulit, namun kita pasti akan bisa menanganinya. Kita bisa menghadapi ini dengan persatuan dan rasa tanggung jawab bersama," ujar Sanchez.

Per 12 Maret 2020, tingkat kematian akibat infeksi virus corona di Spanyol mencapai 84 kasus. Angka itu meningkat hampir 80 persen daripada hari sebelumnya.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement