Senin 16 Mar 2020 05:00 WIB

Penunjukan Luhut Sebagai Plt Menhub Dinilai Lumrah

Warga diminta tak perlu khawatir menyusul posisi menhub yang digantikan sementara.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Sekretraris Negara (Mensesneg) Pratikno (tengah) bersama Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigadir Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya (kiri) dan  RSPAD Gatot Soebroto, dr Nyoto Widyo Astoro (kanan) memberikan keterangan kepada media terkait kondisi Menteri Perhubungan BUdi Karya Sumadi di Kantor Kemensesneg, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Menteri Perhubungan Budi Karya SUmadi dinyatakan positif COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.(ANTARA FOTO)
Foto: ANTARA FOTO
Menteri Sekretraris Negara (Mensesneg) Pratikno (tengah) bersama Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigadir Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya (kiri) dan RSPAD Gatot Soebroto, dr Nyoto Widyo Astoro (kanan) memberikan keterangan kepada media terkait kondisi Menteri Perhubungan BUdi Karya Sumadi di Kantor Kemensesneg, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Menteri Perhubungan Budi Karya SUmadi dinyatakan positif COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.(ANTARA FOTO)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir dengan jalannya pemerintahan. Dia menyebut pengisian jabatan dengan plt tidak terjadi sekali atau dua kali pada tubuh pemerintah.

“Jadi, tidak usah khawatir. Bahwa negara ini tetap berjalan. Siapa pun yang sakit dari level desa sampai pemerintah pusat itu sudah ada sistem yang mengatur bagaimana pemerintah berjalan. Ada sistem yang menggantikannya,” ungkap Melki kepada Republika.co.id, Ahad (15/3).

Baca Juga

Menurut Melki, pengisian jabatan menteri herhubungan yang diisi oleh plt  oleh Luhut Binsar Pandjaitan merupakan hal yang lumrah dan sesuai dengan peraturan. Hal itu sama dengan ketika seorang pejabat memiliki masalah hukum yang mengharuskan dia inactive dalam jabatannya sehingga jabatannya akan diisi oleh seorang plt.

“Seperti Pak Budi, beliau lagi sakit. Kita juga mesti memahami bahwa ini masalah kemanusiaan. Jangankan kena corona. Kalau pengisi jabatan sedang sakit kan digantikan oleh plt. Pejabat desa juga begitu. Di swasta juga demikian,” kata dia.

Namun, dia tak memungkiri jika seorang pejabat sakit, kondisi itu akan mengurangi kemampuan institusi tersebut bekerja dengan baik. Oleh sebab itu, dia tak berharap ada lagi menteri yang positif corona.

Dia berharap para pejabat yang menjabat, baik level desa maupun pemerintah pusat, bisa sedapat mungkin menjaga kesehatan agar bisa terus mengemban tugasnya. Pasalnya, mereka memiliki tugas untuk mengurusi rakyat atau orang lain.

“Kita tidak berharap lagi yang lain sakit. Tapi, yang pasti kita sudah ada sistem jika kalau ada kejadian semacam ini bisa diantisipasi dengan menggantikannya dengan plt,” kata dia.

Terlebih, dengan dukungan teknologi, pemerintahan tetap bisa dijalankan. Dia menambahkan, sistem penggantian dengan plt dan mekanismenya telah berjalan bertahun-tahun sehingga masyarakat tak perlu khawatir dengan hal ini.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement