REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir dengan jalannya pemerintahan. Dia menyebut pengisian jabatan dengan plt tidak terjadi sekali atau dua kali pada tubuh pemerintah.
“Jadi, tidak usah khawatir. Bahwa negara ini tetap berjalan. Siapa pun yang sakit dari level desa sampai pemerintah pusat itu sudah ada sistem yang mengatur bagaimana pemerintah berjalan. Ada sistem yang menggantikannya,” ungkap Melki kepada Republika.co.id, Ahad (15/3).
Menurut Melki, pengisian jabatan menteri herhubungan yang diisi oleh plt oleh Luhut Binsar Pandjaitan merupakan hal yang lumrah dan sesuai dengan peraturan. Hal itu sama dengan ketika seorang pejabat memiliki masalah hukum yang mengharuskan dia inactive dalam jabatannya sehingga jabatannya akan diisi oleh seorang plt.
“Seperti Pak Budi, beliau lagi sakit. Kita juga mesti memahami bahwa ini masalah kemanusiaan. Jangankan kena corona. Kalau pengisi jabatan sedang sakit kan digantikan oleh plt. Pejabat desa juga begitu. Di swasta juga demikian,” kata dia.
Namun, dia tak memungkiri jika seorang pejabat sakit, kondisi itu akan mengurangi kemampuan institusi tersebut bekerja dengan baik. Oleh sebab itu, dia tak berharap ada lagi menteri yang positif corona.
Dia berharap para pejabat yang menjabat, baik level desa maupun pemerintah pusat, bisa sedapat mungkin menjaga kesehatan agar bisa terus mengemban tugasnya. Pasalnya, mereka memiliki tugas untuk mengurusi rakyat atau orang lain.
“Kita tidak berharap lagi yang lain sakit. Tapi, yang pasti kita sudah ada sistem jika kalau ada kejadian semacam ini bisa diantisipasi dengan menggantikannya dengan plt,” kata dia.
Terlebih, dengan dukungan teknologi, pemerintahan tetap bisa dijalankan. Dia menambahkan, sistem penggantian dengan plt dan mekanismenya telah berjalan bertahun-tahun sehingga masyarakat tak perlu khawatir dengan hal ini.