Kamis 19 Mar 2020 08:10 WIB

Infografis Corona, Antara Anies Versus Pemerintah Pusat

Anies sempat dianggap melangkahi kewenang pemerintah pemerintah pusat.

Foto: Republika
Langkah Anies dan pemerintah pusat tangkal Corona

REPUBLIKA.CO.ID,  Nuansa politik terasa kental dalam penanganan virus corona di Tanah Air. Pemerintah pusat dan DKI seolah bersikap 'saling salip' dalam penanganan corona.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (12/3) mengaku telah diperingatkan oleh pemerintah pusat karena dianggap melangkahi kewenangan. Anies dianggap tidak berkoordinasi dengan pusat.

Baca Juga

Berikut riak-riak politik pertarungan antara pemerintah pusat dan DKI dalam penanganan corona.

-   1 Maret 2020: Anies sebut 115 orang warga DKI dalam pemantauan.

-   2 Maret : Menkes Terawan sebut pernyataan Anies kurang tepat.  Semua pemeriksaan negatif.

-  2 Maret:  Jokowi sebut dua WNI positif corona.

-  6 Maret: Pemprov DKI mengenalkan situs pemantauan corona.

- 10 Maret: Menkominfo Jhonny G Plate sindir situs pemantauan corona DKI.

- 11 Maret: Anies tangguhkan balapan Formula E menyusul kekhawatiran terhadap corona.

- 11 Maret: Mahfud menduga Anies tunda Formula E khawatir tak sukses dan penonton sepi.

- 12 Maret: Anies mengaku diingatkan oleh pemerintah pusat. Anies siap backup dan ambil tanggung jawab.

Komentar pemerintah pusat ke Anies.

Menkes Terawan

"Jadi, kurang tepat pernyataan (Anies) itu karena semua analisis polymerase chain reaction (PCR) menunjukkan hasil negatif (terinfeksi Covid-19). Kalau negatif artinya apa? Memang tidak ada."

Menko Polhukam Mahfud MD

"Itu mungkin kalau enggak banyak orang yang nonton kan rugi juga, lalu ditunda, barangkali." (11 Maret 2020)

Menkominfo Jhonny G Plate

"Dalam rangka komunikasi publik, pemerintah daerah mengikuti protokol pemerintah pusat supaya satu saja narasi pemerintah." (10 Maret 2020)

sumber : Republika/Berbagai sumber diolah
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement