Ahad 22 Mar 2020 20:48 WIB

Legislator Minta Sosialisasi Masif Soal Kartu Pra-Kerja

Kartu Pra-Kerja salah satu solusi alternatif bagi masyarakat di tengah wabah corona.

Program kartu prakerja(Tim Infografis Republika.co.id)
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Program kartu prakerja(Tim Infografis Republika.co.id)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Muhammad Dhevy Bijak menginginkan adanya sosialisasi yang masif terkait dengan Program Kartu Pra-Kerja. Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan program ini beberapa waktu lalu.

"Agar pemanfaatan Kartu Pra-Kerja benar-benar dirasakan masyarakat, pemerintah harus melakukan sosialisasi secara masif," kata Muhammad Dhevy Bijak dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (22/3).

Baca Juga

Apalagi, politikus Partai Demokrat itu juga mengingatkan pendaftaran peserta untuk kalangan umum akan mulai dibuka pada awal April 2020. Ia mengimbau pula warga masyarakat rajin dalam mengakses laman resmi dari program tersebut dalam rangka mencari informasi yang akurat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kartu Pra-Kerja merupakan salah satu solusi alternatif bagi masyarakat di tengah imbauan beraktivitas di rumah akibat adanya Covid-19. “Di situasi ancaman Covid-19 di mana masyarakat bekerja di rumah maka saya berharap Kartu Pra-Kerja bisa menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan tampilan baru,” katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3).

Airlangga mengatakan masyarakat bisa mendapat skill baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang telah ditekuni (upskilling), atau di bidang yang baru (reskilling) melalui berbagai jenis pelatihan secara daring pada program ini.

Ia menyatakan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) 36 Tahun 2020, Kartu Pra-Kerja merupakan bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat yang mencari pekerjaan maupun tidak. Kendati demikian, Airlangga menyatakan prioritas program ini diberikan kepada pencari kerja muda karena terdapat 3,7 juta penduduk berusia 18 hingga 24 tahun yang belum mendapat pekerjaan.

Ia menjelaskan skema Kartu Pra-Kerja yaitu setiap WNI di atas 18 tahun mendaftarkan diri secara daring di situs www.prakerja.go.id mulai awal April 2020. Kemudian, memilih jenis pelatihan melalui platform digital mitra resmi pemerintah.

Pemerintah memberikan pagu sekitar Rp3 juta sampai Rp7juta per orang pada program Kartu Pra-Kerja sehingga peserta dapat memilih jenis pelatihan yang tersedia di platform digital tersebut sesuai minat masing-masing.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement