REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Direktur utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Muhammad Syahril menyatakan, kecukupan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medisnya. Bahkan, menurut dia, alat pelindung diri itu masih bisa dipergunakan untuk beberapa waktu ke depan.
“(jumlahnya) saya nggak hafal, tapi alhamdulillah masih cukup,” ujar dia ketika dikonfirmasi Republika, Senin (23/3).
Dia menambahkan, untuk mengantisipasi kehabisan APD bagi tenaga medis di rumah sakit khusus infeksi itu, pihaknya telah mengupayakan cadangan donasi dari para donatur. Utamanya dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan donatur dari pihak lainnya.
“Termasuk dari Dinas Kesehatan DKI juga sudah menyiapkan juga,” kata dia.
Dia menegaskan, ketersediaan APD tersebut sudah mencakup semua tenaga medis yang diperlukan. Utamanya, untuk menangani dan melakukan upaya preventif penanggulangan virus corona (Covid-19).
Sebelumnya RSPI SS sempat kekurangan beberapa APD hingga Jumat (20/3) lalu. Namun demikian, Syahril menyatakan, terimakasihnya pada para donatur yang telah mengupayakan ketersediaan alat pelindung diri bagi pihaknya.
Menurut dia, masker N95 memang masih bisa didapatkan. Berbeda halnya dengan baju pelindung diri yang menyerupai pakaian astronot. Di mana, pakaian sekali pakai itu dirasa sulit didapat, terlebih dengan harganya yang cukup mahal.
Sejauh ini, fungsi dari RSPI SS telah menjadi rumah sakit rujukan khusus pasien yang terdampak virus corona. Alhasil, tidak ada lagi pasien umum lainnya selain dari pasien yang memang mengidap corona.
Berdasarkan keterangan, rumah sakit tersebut memiliki 26 ruang isolasi. Bahkan, 16 di antaranya sudah terisi dan bertahap akan menambah kapasitas tempat tidurnya.