REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan ruang isolasi untuk menangani pasien suspect virus corona atau Corona Virus Disesase 2019 (COVID-19).
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Mataram AKBP dr I Komang Tresna mengatakan, ruang isolasinya dipersiapkan dengan seluruh kelengkapan penanganan dini pasien suspect COVID-19.
"Kita sudah siapkan ruangannya dengan sepuluh kasur lengkap dengan sarana penanganan dini," kata Tresna usai melihat kesiapan ruang isolasi bersama Kabid Dokkes Polda NTB Kombes Pol dr Ubaidillah, Senin (23/3).
Tresna menjelaskan, sarana kelengkapan untuk penanganan dini pasien suspect COVID-19 ini berupa alat pelindung diri (APD), yakni pakaian hazmat atau dalam dunia medis dikenal pakaian dekontaminasi. Tenaga medis yang ahli di bidang penyakit dalam juga telah disiapkan.
"Nantinya setiap petugas yang menangani pasien suspect corona, kita bedakan dengan penanganan pasien lain. Bahkan kita siapkan juga ruang sendiri untuk mereka ganti APD," ucapnya.
Namun demikian, RS Bhayangkara Mataram tidak masuk dalam daftar rumah sakit rujukan COVID-19. Karenanya, bila ditemukan pasien COVID-19 yang perlu penanganan lebih khusus, maka pihak rumah sakit akan langsung memindahkannya ke rumah sakit rujukan.
Untuk NTB, rumah sakit rujukan COVID-19 ada empat. Untuk wilayah Kota Mataram dan sekitarnya, disiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB.
Kemudian untuk wilayah Lombok Timur dan sekitarnya, pemerintah menunjuk RSUD dr R Soedjono, yang berada di Kota Selong, dekat pusat pemerintahan Kabupaten Lombok Timur.
Selanjutnya untuk wilayah Pulau Sumbawa ada dua. Pertama ada di Kabupaten Sumbawa Besar, yakni Rumah Sakit HL Manambai Abdulkadir. Kemudian untuk wilayah Timur Pulau Sumbawa, pemerintah telah menunjuk RSUD Kota Bima.