REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Sejumlah anggota DPRD Provinsi Jabar menyambut baik imbauan realokasi APBD yang digulirkan Presiden RI Joko Widodo, guna penanggulangan wabah virus corona atau covid 19. Realokasi dinilai perlu mengingat dana on call penanggulangan bencana atau alokasi tak terduga APBD Jabar 2020 hanya Rp 25 miliar.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra H Daddy Rohanady mengatakan, Provinsi Jabar hanya menganggarkan dana on call penanggulangan bencana sebesar Rp 25 miliar. Dana tersebut, papar dia, tentu tidak cukup untuk penanggulangan bencana yang terjadi di Provinsi Jabar.
Kasus kebencanaan selama tahun 2020 saja, ungkap dia, cukup banyak. Di antaranya banjir dan longsor, demam berdarah (DBD), dan covid-19. ‘’Gak cukup Rp 25 miliar untuk mengatasi penangulangan bencana,’’ ujarnya kepada wartawan, belum lama ini.
Daddy menjelaskan, salah satu solusinya yaitu dengan memangkas sejumlah anggaran infrstruktur. Salah satunya, yakni, anggaran infrastruktur penanganan situ yang mencapai Rp 396 miliar pada ABPD Murni 2020. Dana sebesar Rp 386 miliar itu dialokasikan untuk memperbaiki situ-situ dan penataan taman di suatu daerah.
Dana itu ditujukan untuk menambah wisatawan ke Jabar. Diakuinya, penataan objek daya tarik wisata (ODTW) sangat bermanfaat. Namun, tutur Daddy, jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, maka ada yang lebih dibutuhkan, yakni penanganan wabah corona.
Seperti diketahui, papar Daddy, virus corona seolah tiada henti. Pihaknya mengusulkan agar Pemprov Jabar dan Badan Anggaran DPRD Jabar menyepakati pergeseran anggaran tersebut. Upaya tersebut, imbuh dia, ditujukan demi kemaslahatan masyarakat Jabar.