Kamis 26 Mar 2020 16:46 WIB

Jenazah PDP Dikunjungi Pelayat, IDI: Semoga Negatif

Seharusnya jenazah PDP dimakamkan sesuai dengan aturan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Teguh Firmansyah
Warga menguburkan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Desa Cibatuireng, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (24/3).
Foto: dok. Istimewa
Warga menguburkan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Desa Cibatuireng, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban menyayangkan penanganan tidak sesuai pada jenazah Pasiden Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kendari yang dibawa pulang keluarga. Menurut dia, meski belum ada hasil dari uji swab laboratorium, hal tersebut seharusnya bisa diantisipasi.

“Pada prinsipnya kan untuk pengurusan jenazah sudah ada aturannya. Dan itu untuk keamanan dan juga supaya tidak tertular jika memang positif,” kata dia ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (26/3).

Baca Juga

Dia menambahkan, meski pasien sudah dinyatakan meninggal, namun tidak dengan virus Corona (Covid-19) yang menginfeksinya. Oleh sebab itu, ia menyebut penanganan harus hati-hati. Walaupun, jenazah tersebut masih dinyatakan PDP Covid-19.

“Jadi yang bisa berinteraksi dengan pihak terkait seharusnya pakai baju lengkap yang kayak astronot itu, kedap air, tertutup. Termasuk juga dari atas kepala, wajah, kacamata dan lainnya. Semuanya aman dan tertutup,” tambah dia.

Ketika ditanya jenazah pasien PDP yang dibawa pulang keluarga dan membuka plastik kedap udaranya, ia menegaskan bahwa itu sebenarnya tak boleh dilakukan sama sekali. Namun, karena hal yang dimaksud telah terjadi, antisipasi harus dilakukan.“Jadi itu kan kebetulan belum ada hasil. Jadi tunggu dulu hasilnya,” tuturnya.

Dia melanjutkan, jika jenazah sudah dinyatakan positif, maka setiap orang yang interaksi dari keluarga atau pelayat harus diperiksa. Intinya, menurut dia, kepastian hasil dari status jenazah tersebut perlu ditinjau terlebih dahulu.

“Jadi ditunggu dulu hasilnya positif atau negatif. Kalau negatif yaudah kasus selesai, mungkin meninggalnya karena penyakit lain. Semoga saja negatif,” ungkap dia.

Berdasarkan informasi, PDP Covid-19 yang meninggal pada Senin (23/3) di RSUD Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara menjadi perbincangan public. Sebab, jenazah yang sudah tertutup dengan plastik kedap itu, dibuka oleh keluarganya dan dikunjungi para pelayat di kediamannya.

Dari video yang beredar terkait pasien itu, pihak keluarga diketahui membawa pulang jenazah dengan diangkut menggunakan mobil pribadi dari RSUD tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement