Kamis 26 Mar 2020 17:38 WIB

Kemenristek Bentuk Konsorsium Covid-19, Ini Tugasnya

Tugas konsorsium menghasilkan alat deteksi hingga vaksin mengatasi pandemi Covid-19.

Red: Ratna Puspita
Menristek Bambang Brodjonegoro
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menristek Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional membentuk Konsorsium Covid-19. Tugas konsorsium ini untuk menghasilkan alat deteksi, obat, hingga vaksin untuk mengatasi pandemi Covid-19 akibat virus corona tipe baru (SARS-CoV-2).

"Seluruh tim peneliti Kemenristek/BRIN sedang bekerja keras untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespons secara cepat penyakit Covid-19, di antaranya dengan menemukan alat deteksi atau diagnosis, suplemen, obat, dan vaksin untuk pasien Covid-19," kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dalam konferensi video dengan awak media di Jakarta, Kamis (26/3).

Baca Juga

Melalui riset dan inovasi, Konsorsium Covid-19 akan memberikan dukungan penuh kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menangani COVID-19. Konsorsium Covid-19 akan melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan teknologi dengan prioritas jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Prioritas jangka pendek Konsorsium COVID-19 adalah melakukan penelitian dan kajian sistematik terhadap berbagai aspek Covid-19. Termask, tanaman herbal yang berpotensi mencegah penularanCOVID-19 seperti jahe merah, meniran, sambiloto, echinaceae, temu lawak, lada hitam, serai, kunyit, kayu manis, seledri, cengkeh, kulit manggis, daun kelor, kulit jeruk, dan jambu biji.