REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waktu itu, bulan Jumadilawal tahun kedelapan Hijriah. Sekitar tahun 629 Masehi. Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan sebanyak tiga ribu prajurit pilihan untuk melakukan ekspedisi ke Syam (Suriah). Misi ini dipimpin Zaid bin Haritsah.
Rasul SAW bertujuan, pengiriman pasukan tersebut dapat memberi pelajaran kepada suku-suku Arab yang telah berkhianat. Suku-suku itu tidak segan-segan menyerang para juru dakwah Islam saat sedang melaksanakan tugasnya.
Nabi SAW juga berpesan, "Kalau Zaid gugur, maka Jafar yang akan memegang tampuk pimpinan. Bila Jafar gugur, maka Abdullah bin Rawahah menggantikannya."
Kabar keberangkatan ekspedisi ini sampai pada kubu musuh di Syam. Negeri itu sedang dikuasai Romawi, yang dipimpin Heraklius. Ia lantas menyiapkan pasukan sekitar 100 ribu orang yang dikomandoi Panglima Theodurus, adik Kaisar Romawi. Mereka sudah siap menghadang pasukan Muslim.