Senin 30 Mar 2020 23:50 WIB

Pekanbaru Kaji Kemampuan Jika Terjadi Lockdown

Jika lockdown, kebutuhan keluarga Pekanbaru harus ditanggung pemerintah.

Sejumlah fasilitas umum di Riau (Sabtu, 28/03) siang ini dibantu relawan DD Riau menyemprotkan disinfektan sebagai langkah cekal virus Corona (Covid-19) di Pekanbaru, Riau.
Foto: Dompet Dhuafa
Sejumlah fasilitas umum di Riau (Sabtu, 28/03) siang ini dibantu relawan DD Riau menyemprotkan disinfektan sebagai langkah cekal virus Corona (Covid-19) di Pekanbaru, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Kota Pekanbaru mulai melakukan kajian seberapa besar kebutuhan logistik pangan masyarakat. Kajian ini dilakukan jika suatu hari dilakukan lockdown (penutupaan daerah) sebagai antisipasi parahnya penularan covid-19.

"Pada saat kita memberlakukan isolasi, karantina lokal, atau lockdown lokal, pemerintah harus mampu menyediakan pangan khususnya kebutuhan bahan pokok dasar," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, Senin (30/3).

Baca Juga

Firdaus mengatakan kini Disperindag sudah diperintahkan untuk mendata logistik di Pekanbaru. "Kami sedang mendata, mulai kemarin kita maraton dengan dinas terkait. Mendata mana yang miskin mana yang rawan miskin," katanya.

Pekanbaru sebagai kota transit sangat rawan akan penyebaran COVID-19, oleh karenanya Pemko selalu waspada. Volume orang yang masuk ke Kota Pekanbaru, baik penerbangan langsung atau transit merupakan suatu ancaman.

"Wabah COVID-19 mematikan karenanya mari kita perangi bersama. Tetaplah di rumah, ikutilah anjuran pemerintah," imbaunya.

Ditanya apakah Pekanbaru akan melakukan lockdown, sang Doktor mengatakan tergantung situasinya. Hal itu bakal diterapkan apabila situasi kota semakin buruk karena lockdown atau isolasi daerah, karantina lokal itu tidak hanya sekadar kebijakan. Menurut dia, konsekuensinya pemerintah harus hadir menyuplai kebutuhan logistik masyarakat.

"Khusus masyarakat miskin dan rawan miskin. Pada saat kita berlakukan isolasi kota, maka mereka sepenuhnya di rumah. Tidak ada lagi ke luar rumah," katanya.

Katanya lagi, jika nanti itu diberlakukan, kebutuhan keluarga Pekanbaru harus ditanggung pemerintah. Ini dilakukan mengingat kondisi di lapangan. Pemerintah menjamin kebutuhan pangan warganya.

Walikota mengakui, saat ini Pemko Pekanbaru sedang menyiapkan kemampuan meski dananya tidak cukup. Karenanya, ia mengimbau pengusaha, orang yang mampu, melalui zakat harta, infak dan shodaqoh agar bisa membantu sesama.

"Bersama kita Insya Allah mampu hadapi, ikuti anjuran pemerintah," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement