Selasa 31 Mar 2020 13:54 WIB

Relaksasi Lockdown di Wuhan dan Peringatan dari Ilmuwan

Lockdown di Wuhan dibuka bertahap setelah tidak ditemukan kasus baru Covid-19.

Red: Andri Saubani
Sejumlah warga mengenakan masker saat menaiki subway di Wuhan, Cina, Senin (30/3). Wuhan, sebagai pusat penyebaran virus Corona, secara perlahan mulai mencabut status lockdown dengan mengizinkan masyarakat untuk memasuki kota setelah lebih dari dua bulan
Foto: EPA
Sejumlah warga mengenakan masker saat menaiki subway di Wuhan, Cina, Senin (30/3). Wuhan, sebagai pusat penyebaran virus Corona, secara perlahan mulai mencabut status lockdown dengan mengizinkan masyarakat untuk memasuki kota setelah lebih dari dua bulan

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Lintar Satria, Kamran Dikarma, Dwina Agustin

Saat negara-negara barat di Eropa dan juga Amerika Serikat tengah mengalami akselarasi jumlah kasus baru Covid-19, China mulai merasakan penurunan wabah. Pada Selasa (31/3), Pemerintah China memang mengumumkan satu kasus kematian dan 48 kasus baru corona. Namun, semuanya diklaim sebagai kasus impor (imported case).

Baca Juga

Secara total, China sudah mencatat 81.518 kasus infeksi Covid-19. Mereka melaporkan sebanyak 3.305 pasien meninggal dunia akibat virus tersebut. Kini, 76.052 pasien sudah diizinkan pulang dari rumah sakit. Sementara itu, tinggal 2.161 pasien yang masih dirawat.

Di Wuhan dan Provinsi Hubei, wilayah tempat pertama kalinya ditemukan kasus Covid-19 pada Desember 2019, kini bahkan tidak lagi ditemukan kasus baru. Pemerintah China pun mulai melonggarkan kebijakan karantina wilayah (lockdown) sejak akhir pekan lalu.