Selasa 31 Mar 2020 18:40 WIB

APKASI : PPSB Sudah Berlaku untuk Semua Daerah

Dalam menjalankan pembatasan sosial, APKASI berkolaborasi dengan berbagai kalangan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Abdullah Azwar Anas
Foto: dokpri
Abdullah Azwar Anas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Abdullah Azwar Anas mengatakan, saat ini, pembatasan sosial skala besar (PSSB) secara berkelanjutan terus dilakukan oleh semua daerah seperti pengalihan belajar ke rumah untuk pelajar, bekerja di rumah, kebijakan physical distancing dan pengaturan buka tutup di sejumlah ruas jalan.

“Saat ini juga ditindaklanjuti dengan pengaturan jam buka di pusat pertokoan, kafe, restoran, pasar dan pusat keramaian masyarakat lainnya. Bahkan, seperti di daerah Banyuwangi, kami mematikan semua akses wifi di ruang-ruang publik agar masyarakat tidak lagi berkumpul termasuk wifi corner di banyak titik yang dimiliki BUMN telekomunikasi. Semua kami matikan jaringannya sementara. Semua ini sudah berlaku untuk semua daerah dan akan semakin diintensifkan setelah arahan Presiden kemarin,” katanya saat dihubungi Republika, Selasa (31/3).

Dikatakannya, dalam menjalankan pembatasan sosial, tentu pihaknya berkolaborasi dengan berbagai kalangan. Seperti penghulu yang berada di Kantor Urusan Agama (KUA) agar mengonsolidasikan seluruh calon pengantin hanya boleh melaksanakan akad nikah dan maksimal 10 orang yang datang. Tidak hanya itu, ia juga meminta agar tidak ada resepsi pernikahan dan kegiatan yang mendatangkan banyak orang.

Dia menambahkan, untuk pekerja harian yang kehilangan pendapatan. Semua daerah telah merealokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk dialihkan ke program penanganan corona.

Penanganan itu mulai dari sisi medis hingga sosial dan ekonomi. Dari sisi medis, dilakukan penambahan tempat tidur di ruang isolasi, pembelian APD, insentif tenaga kesehatan, pembelian alat kesehatan, pembelian alat rapid test dan sebagainya.

Dari sisi sosial dan ekonomi, kata dia, semua daerah sudah bikin program semacam jaring pengaman ekonomi yang membantu warga berpendapatan harian. "Bentuknya bervariasi di tiap daerah, ada yang paket bantuan sembako untuk kebutuhan tiap pekan, ada yang berbentuk dana tunai, program pemberdayaan dan sebagainya,” kata dia.

Menurutnya, saat ini pasokan pangan tercukupi. Seperti beras, rata-rata cukup hingga empat sampai lima bulan kedepan untuk menghadapi bulan Ramadhan dan lebaran.

Namun, bahan pokok seperti gula stoknya terbatas saat ini tetapi bulan April semua pabrik gula sudah giling tebu dan sudah produksi gula. Kemudian, untuk cabai stoknya tercukupi karena mulai Maret di beberapa daerah sudah panen raya. Ia juga akan tetap memantau beberapa komoditas bahan pokok tersebut.

Terkait akses pelabuhan, terminal dan bandara saat ini diberlakukan protokol pencegahan yang ketat, seperti penyemprotan desinfektan dan pemeriksaan suhu tubuh. Bahkan, di pelabuhan barang-barang yang mau dikirim semua harus disemprot.

“Dalam menjalankan protokol tersebut Pemerintah Daerah (Pemda) melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan berbagai otoritas kesehatan. Aparat keamanan (Polri dan TNI) selama ini juga ikut mendukung dengan pendekatan persuasif,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement