Rabu 01 Apr 2020 16:00 WIB

Ahli Mikrobiologi Ulas Pemakaian Sarung Tangan Saat Belanja

Agar tak tertular Covid-19, perlukah memakai sarung tangan saat belanja?

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang perempuan menggunakan sarung tangan lateks saat berbelanja. Khawatir virus corona menempel di tangannya, orang pun memakai sarung tangan ketika berbelanja.
Foto: EPA
Seorang perempuan menggunakan sarung tangan lateks saat berbelanja. Khawatir virus corona menempel di tangannya, orang pun memakai sarung tangan ketika berbelanja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir-akhir ini, kegelisahan masyarakat akan risiko tangannya terpapar virus corona saat berbelanja bahan makanan meningkat. Banyak orang kemudian memutuskan untuk mengenakan sarung tangan, mulai dari sarung tangan bedah, sarung tangan pencuci piring, hingga sarung tangan musim dingin, ketika ke supermarket.

“Saya benar-benar menyaksikan orang-orang pada awal pekan ini mengenakan kantong plastik di tangan mereka,” kata ahli mikrobiologi Kelly Reynolds dilansir Men's Health, Selasa (31/3).

Baca Juga

Apakah memakai sarung tangan membuat belanja bahan makanan lebih aman? Jika mengamati rekomendasi keselamatan virus corona, direktur lingkungan, ilmu paparan, dan pusat penilaian risiko di Universitas Arizona itu mengatakan bahwa masyarakat sebaiknya tidak melakukan banyak hal di luar rumah terlebih dahulu.

Meskipun menggunakan sarung tangan, Reynolds mengatakan, pelindung itu malah bisa menyebarkan virus, bahkan mungkin lebih buruk. Dia mengingatkan, virus corona tipe baru penyebab Covid-19 tidak masuk ke tubuh melalui tangan.

Karena itu, Anda tak membutuhkan apa pun di tangan. Jika Anda menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan sarung tangan, kemudian menyentuh sesuatu yang lain, Anda tetap akan menyebarkan virusnya, seperti halnya jika menyentuh benda-benda dengan tangan kosong.

“Sifat perekat virus berbeda di antara virus lainnya, mungkin saja virus corona dapat lebih menempel pada sarung tangan lateks daripada di kulit,” ujar Reynolds.

Padahal, tangan bisa dicuci untuk menghilangkan virus. Sementara sarung tangan bisa memberi rasa aman yang salah kaprah. Apalagi, jika sarung tangan itu digunakan berkali-kali untuk mengerjakan banyak kegiatan maka itu hanya menyebarkan kuman dan virus ke banyak tempat.

Di lain sisi, Reynolds mencermati, sangat sedikit orang yang tahu cara melepas sarung tangan dengan benar. Ia mengatakan, melepas sarung tangan bukan hal sepele.

"Kami melakukan penelitian, mengamati petugas kesehatan, dan bagaimana mereka melepas sarung tangan, dan sekitar 30 persen melakukan kesalahan (padahal sudah dilatih),” kata dia.

Bagaimana cara melepasnya dengan benar? Jepit sarung tangan di dekat pergelangan lalu tarik ke ujung jari hingga terlepas dalam keadaan terbalik. Pegang sarung tangan bekas itu di tangan yang masih bersarung tangan.

Berikutnya, selipkan jari dengan hati-hati ke bagian atas sarung tangan yang masih terpasang. Tarik ke ujung jari hingga sarung tangan itu terbalik dan menutupi sarung tangan lainnya yang sudah ada dikepalan.

Setelah melepaskan sarung tangan, segera buang. Jika tidak membuangnya dengan benar, Anda berpotensi mencemari lebih banyak permukaan hingga berpotensi menyebabkan risiko lebih tinggi. Jangan lupa cuci tangan setelah melepaskan sarung tangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement