REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) meminta Departemen Luar Negeri untuk mendesak China menyelidiki hilangnya tiga jurnalis warga China. Tiga jurnalis tersebut hilang saat berupaya mengungkap dampak virus Covid-19 di Kota Wuhan, China.
Melalui surat pada Selasa lalu, Perwakilan dari Partai Republik, Jim Banks, meminta pemerintah AS mencari tahu nasib Fang Bin, Chen Qiushi, serta Li Zehua. Menurut lansiran media, mereka hilang seusai membuat video dan menyebarkannya secara daring termasuk gambar rumah sakit yang kewalahan dengan tumpukan jenazah di dalam minibus.
"Ketiga orang ini memahami risiko pribadi yang terkait dengan laporan independen mengenai virus Covid-19 di China, namun mereka tetap melakukan itu," tulis Banks, melansir reuters, Kamis (2/4).
Banks sebelumnya juga menuding pemerintah China menjebloskan mereka ke penjara, atau bahkan lebih buruk dari itu. Namun, Kedutaan Besar China dan Departemen Luar Negeri tidak langsung menanggapi hal itu dan tidak berkomentar.
Virus yang menjadi pandemi global ini muncul pertama kali di Wuhan pada Desember lalu. Pandemi menyebabkan puluhan ribu orang terinfeksi dan mengubah kehidupan di kota industri berpenduduk 11 juta jiwa di China tengah itu.
Kebijakan sensor China diawasi sejak wabah Covid-19. Hal ini juga dilakukan di tengah tuduhan kritikan daring dan media setempat bahwa mereka mencoba mengaburkan kegentingan wabah pada tahap awal.