Senin 06 Apr 2020 00:10 WIB

Ahli: Rapid Test Positif Belum Tentu Positif Corona

Tes cepat yang dilakukan saat ini lebih ke penyeleksian.

Red: Teguh Firmansyah
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat Defriman Djafri Ph.D mengatakan, apabila hasil tes cepat atau rapid test seorang menunjukkan positif maka belum tentu bersangkutan positif terjangkit Covid-19. Masih ada tes lagi untuk memastikannya.

"Bisa saja dia negatif," kata dia saat dihubungi dari Jakarta, Ahad.

Baca Juga

Ia menjelaskan yang bisa menentukan seseorang positif atau tidak terjangkit Covid-19 harus melalui uji Polymerase Chain Reaction atau PCR. Tes cepat yang dilakukan masyarakat tersebut lebih kepada screning saja.

"Bukan positif tapi indikator dari tes antibodinya itu mengatakan positif bukan dia positif Covid-19," ujar dia.