REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendukung aktifnya peran RT/RW dalan upaya mencegah penyebaran Covid-19 di masyarakat. Hal ini setelah di beberapa daerah, seperti Depok dan Bogor membentuk Kampung RW Siaga Covid-19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr Daeng M Faqih menilai setidaknya ada tiga peran penting yang bisa dijalankan oleh RT/RW.
"Pertama, melakukan pengawalan dan pengawasan untuk pendisiplinan social distancing atau gerakan tinggal di rumah," ujar Daeng Faqih melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Senin (6/4).
Ia menilai, RT/RW harus memastikan masyarakat di lingkungannya agar tetap berada dalam rumah, kecuali untuk urusan mendesak.
Kedua, lanjutnya, RT dan RW juga melakukan pemantauan terhadap kesehatan warganya. Untuk warga yang kurang sehat dan sedang dalam proses karantina, RT/RW setempat harus memastikan warga tersebut mengisolasi diri/karantina di rumah.
"Agar tidak menularkan, RT/ RW dalam hal ini dibantu tokoh masyarakat, kader kesehatan/petugas puskesmas dan aparat keamanan," ujarnya.
Ketiga, RT/RW juga perlu memantau warganya yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Dengan begitu, RT RW
diharapkan menggerakkan solidaritas kemanusiaan warga di sekitarnya.
"Untuk menghimpun bantuan pemenuhan kebutuhan pokok hidup bagi warga yg tidak mampu," ujarnya.
Kota Depok menjadi salah satu daerah yang telah membentuk Kampung RW Siaga, setelah Pemerintah Kota Depok mengeluarkan Surat Edaran Walikota Depok Nomor 443/166-Huk/DPKP yang mengintruksikan pembentukan Kampung Siaga Covid-19 pada level RW.
Di wilayah kelurahan Mekarsari, Cimanggis misalnya, setiap RW memasang banner bertuliskan Kampung RW Siaga Covid-19. Mereka juga membuat titik-titik tempat cuci tangan dan sabun di jalan-jalan maupun gang di wilayahnya masing-masing, dan membuat pengumuman imbauan agar warga tetap berada dalam rumah.