REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA – Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM yang belakangan kerap melakukan penyerangan di wilayah pegunungan tengah Papua menawarkan opsi gencatan senjata. Hal tersebut disampaikan seturut terus terjadinya penularan Covid-19 di wilayah operasi mereka.
Pada Selasa (7/4) Gugus Tugas Covid-19 Papua mencatat jumlah kasus Covid-19 di wilayah itu melonjak jadi 31 kasus. Jumlah itu meningkat tiga kali lipat dari pekan lalu yang berkisar 10 kasus positif. Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Papua dr Silwanus Sumule mengungkapkan, jumlah korban meninggal juga meningkat dari dua orang menjadi empat orang pada Selasa.
Per wilayah, kasus terbanyak tercatat di Kota Jayapura dengan 13 kasus dan dua meningal. Kemudian disusul Kabupaten Mimika dengan 9 kasus positif dengan dua korban meninggal. Selanjutnya Kabupaten Jayapura (5 kasus), dan Merauke (4 kasus).
Terkait lonjakan kasus itu, TPNPB-OPM yang oleh pemerintah Indonesia disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyatakan siap mengambil tindakan gencatan senjata. “Kami bisa lakukan gencatan senjata,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada Republika melalui pesan pendek, Rabu (8/4). Kendati demikian, ia mengatakan itikad itu tak bisa sepihak. “Indonesia juga tarik militer nonorganik dari wilayah Papua,” kata dia.