REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Willy Aditya menyayangkan bentrok antara TNI dan Polri yang terjadi Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua. Apalagi bentrokan tersebut terjadi di tengah pandemi.
"Di saat seluruh anak bangsa mesti bersatu, kita malah menyaksikan insiden yang melibatkan dua kekuatan keamanan dan pertahanan negara ini," kata Willy kepada wartawan, Ahad (12/4).
Ia menilai kejadian tersebut bukan kali pertama terjadi. Ia menduga kejadian tersebut dipicu oleh hal yang tidak sepele. Willy menyambut baik gerak cepat dari pihak Polda Papua dan Kodam VII Cendrawasih dengan membentuk tim gabungan.
"Saya berharap, dari tim gabungan ini bisa terungkap apa sebab musabab dari insiden yang amat disayangkan ini. Selain itu, tim juga bisa mengidentifikasi potensi-potensi apa yang bisa menyebabkan kejadian seperti ini terjadi, sehingga ke depannya, ada langkah-langkah antisipatif agar segala potensi serupa bisa diredam sedari awal," jelasnya.
Ia berharap kejadian tersebut tidak akan terulang kembali. Terlebih, dalam situasi pandemi seperti sekarang ini. "TNI dan Polri harus mampu menunjukkan diri bahwa garda terdepan sektor keamanan dan pertahanan negara ini bisa bekerja sama dan bahu membahu menjaga keamanan bersama," tuturnya.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura mengatakan, bentrok yang terjadi akibat kesalahpahaman itu terjadi pada pagi sekitar pukul 07.40 WIT. Akibatnya lima orang anggota mengalami luka tembak dan tiga diantaranya meninggal.
"Insiden yang terjadi di pertigaan jalan Pemda I itu diduga akibat kesalahpahaman antara oknum anggota satgas pamrahwan Yonif 755/Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya," kata Kombes Kamal.
Akibat kesalahpahaman tersebut tiga anggota Polri meninggal dunia yaitu Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias Dibangga. Sedangkan yang mengalami luka tembak yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.
"Kapolda dan Pangdam XVII Cenderawasih dijadwalkan Senin (14/4) ke Kasonaweja," ungkap Kombes Kamal.