REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bidang Hubungan antar Lembaga, Natsir Zubaidi menyatakan, pihaknya terus menganjurkan kepada masjid-masjid untuk memperhatikan masyarakat yang rentan secara sosial ekonomi. Menurut dia, dampak Covid-19 terhadap petugas masjid dan masyarakat sekitar menjadi sangat terlihat.
“Secara swadaya kita anjurkan masjid agar memberikan perhatian pada khatib, mubaligh dan petugas lainnya untuk mendapat manfaat meski tak bertugas. Juga masyarakat,” ujar dia ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (19/4).
Dia menambahkan, seiring waktu, ajakan masjid untuk berdonasi juga kerap kali mendapat sambutan besar dari para donatur. Walaupun, nyatanya mayoritas jamaah masjid mengalami krisis karena pandemi tersebut.
Dengan adanya bantuan tersebut, dia menilai, gerakan gotong royong secara swadaya itu merupakan bentuk ta’awun dan upaya untuk saling menyayangi sesama. Utamanya, keluarga dan tetangga terdekat.
“Seperti menyayangi diri kita sendiri. Dan bantuan itu sebenarnya bisa diterima dan disalurkan oleh masjid serta Rt/Rw, untuk aktif dalam ketahanan pangan masyarakat,” tambah dia.
Natsir menegaskan, pihaknya juga menyatakan ungkapan senangnya pada masjid-masjid di komplek perumahan yang memiliki management lebih baik. Di mana, masjid tersebut bekerja sama dengan 212 Mart untuk menyiapkan sembako dengan dana masjid yang tersedia.
“Itu untuk dibagikan kepada petugas masjid dan masyarakat sekitar masjid,” ucap dia.
Ketika ditanya berapa jumlah Masjid yang melakukan management kerja sama penyaluran tersebut ia tak menyebutnya. Namun demikian, sambung dia, langkah itu telah dilakukan oleh banyak masjid di wilayah Jabodetabek.