REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Setidaknya 131 orang di Zimbabwe meninggal dunia dan lebih dari 135 ribu terinfeksi dalam wabah malaria saat pandemi Covid-19 menghantam Zimbabwe. Angka kumulatif malaria di sana adalah 135.585 orang dengan 131 kematian.
"Total 201 kasus wabah malaria telah dilaporkan di seluruh negeri sebagian besar dari Manicaland, Masvingo dan Mashonaland East. 90 kasus wabah telah dikendalikan," kata Kementerian Kesehatan dilansir Anadolu Agency, Senin (20/4).
Lebih lanjut, Kementerian itu menyatakan dalam sepekan ini terjadi 18.690 kasus malaria dan 17 kematian dilaporkan. Dari kasus-kasus yang dilaporkan, 1.935 (10,4 persen) berasal dari anak di bawah lima tahun.
Zimbabwe mengurangi kasus malaria dari 155 per 1.000 orang menjadi 22 per 1.000 antara 2003 dan 2013, karena dana pemerintah yang kuat. Tetapi karena negara terus menghadapi tantangan ekonomi yang serius, serta memburuknya sistem pemberian kesehatan, wabah malaria kembali meningkat.
Wabah tersebut terjadi di tengah melandanya pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi 24 dan menewaskan tiga orang di Zimbabwe. Secara global, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 2,3 juta dan membunuh hampir 161 ribu orang.
Afrika dapat menjadi episentrum berikutnya dari wabah covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kemungkinan pandemi itu akan membunuh sedikitnya 300 ribu orang di Afrika dan mendorong hampir 30 juta orang ke dalam kemiskinan.
Pekan lalu, Afrika telah mengalami peningkatan tajam dalam kasus covid-19. Ada hampir 1.000 kematian dan hampir 19 ribu infeksi di seluruh Afrika.
Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika memperingatkan 300 ribu orang bisa meninggal. Komisi ini menyerukan jaring pengaman senilai 100 miliar dolar AS untuk benua itu, termasuk menghentikan pembayaran utang luar negeri.