REPUBLIKA.CO.ID, YUANYANG - Empat anak berusia lima hingga 11 tahun ditemukan meninggal tertimbun tanah galian di lokasi proyek pembangunan perumahan di Yuanyang, Provinsi Henan, China. Tujuh orang termasuk manajer proyek pembangunan perumahan, ditahan dan dimintai pertanggungjawaban, kata Pemerintah Yuanyang dikutip media resmi setempat, Senin.
Anak-anak yang menjadi korban itu merupakan warga salah satu desa di Kabupaten Wenzhuang. Hasil penyelidikan sementara menyebutkan bahwa para korban kesulitan bernapas saat tertimbun gundukan. Tidak diketahui secara jelas bagaimana para korban terjebak dalam gundukan tanah.
Jenazah empat anak itu ditemukan satu meter di bawah galian tanah pada Sabtu (18/4), demikian dilaporkan portal berita Thepaper.cn. Media tersebut menduga ada kesalahan konstruksi dalam proyek itu.
Liu, ayah dari dua anak yang menjadi korban, mengatakan bahwa empat anak itu berasal dari tiga keluarga berbeda. Dia mengaku kehilangan dua anak lelakinya pada Sabtu (18/4) pukul 17.00 waktu setempat. Beberapa saat kemudian, dia mendapatkan informasi bahwa anaknya sudah tidak bernyawa dan diangkat dari dalam tanah galian.
Pemerintah Yuanyang menyatakan pihak pengembang tidak mematuhi prosedur pembangunan perumahan. Feng Xianying, seorang pengacara dari Yingke Law Firm, mendesak pemerintah memperketat jaminan keselamatan anak-anak.
Oleh karena sedang terjadi pandemi Covid-19, lanjut dia, anak-anak seharusnya belajar di rumah sehingga sangat penting menjaga keselamatan jiwa mereka. "Baik sekolahan maupun orang tua harus bekerja sama meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan anak-anak mereka. Para orang tua harus menyediakan waktu lebih banyak untuk mendampingi anak-anak mereka," ujarnya seperti dikutip China Daily.