Selasa 21 Apr 2020 20:10 WIB

Yurianto Minta Masyarakat Gotong Royong Lawan Covid-19

Keberhasilan membendung penularan Covid-19 mempengaruhi beban rumah sakit.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengajak semua masyarakat mensukseskan upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Karena itu, Yuri meminta masyarakat konsisten untuk tetap tinggal di rumah, menggunakan masker saat harus ke luar rumah dan mengisolasi diri bagi mereka yang merasakan ada gejala Covid-19.

Yurianto mengatakan, keberhasilan membendung penularan Covid-19 yang akan sangat mempengaruhi beban perawatan di rumah sakit.

Baca Juga

"Karena semakin banyak pasien yang dirawat di rumah sakit, maka beban ini akan semakin berat, beban kita untuk menurunkan jumlah yang sakit semakin berat, dan beban kita untuk mengurangi yang meninggal karena Covid-19 akan semakin berat," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (21/4).

Karena itu, Yuri meminta, semua pihak bergotong-royong dan bersatu melawan Covid-19 dari pusat hingga ke daerah, bagian sampai tingkat RW/RT yang lebih kecil yakni keluarga. Dengan tetap berada di rumah, penularan Covid-19 bisa ditekan.

Perkembangan jumlah data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Selasa (21/4), ada penambahan sebanyak 375 orang. Sehingga, total pasien positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 7.135 orang.

Dari jumlah itu, pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 95 orang, sehingga total pasien sembuh sebanyak 842 orang. Di sisi lain, terdapat penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 26 sehingga total meninggal saat ini sebanyak 616 orang.

Hingga saat ini telah diperiksa sebanyak 50.370 spesimen dari 46.173 orang. Dari jumlah itu ada 186.330 orang dalam status orang dalam pemantauan (ODP). Data ini, kata Yurianto, adalah data akumulatif dari yang sudah selesai atau yang sedang.

"Namun sebagian sudah selesai dipantau, (jumlah) pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 16.763, ini adalah data akumulatif yang kami kumpulkan dari dinas kesehatan seluruh Indonesia, angka inilah yang kemudian akan kita jadikan prioritas untuk pengecekan laboratorium," ujar Yurianto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement