REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi asal Amerika Serikat, Demetria Devonne Lovato atau akrab disapa Demi Lovato menunjukkan kepeduliannya kepada mereka yang mengalami gangguan mental akibat pandemi Covid-19. Ia membantu penggalangan donasi untuk mendukung empat organisasi yang fokus memberikan konseling kejiwaan. Sejauh ini, donasi yang terkumpul sudah mencapai lebih 2 juta dolar AS atau Rp 31,2 miliar.
"Ketika mental seseorang terganggu, terkadang ada yang ingin menyendiri tapi kadang kita juga perlu orang untuk diajak bicara. Di sinilah peran konseling, memberi bantuan kepada mereka yang berjuang menghadapi gangguan mental,” kata Lovato seperti dilansir People, Rabu (22/4).
Lovato menegaskan bahwa meminta bantuan konseling bukan suatu kelemahan. Selama ini, masyarakat seringkali melabeli mereka yang meminta bantuan konseling sebagai orang yang lemah. Karenanya pelabelahan seperti itu harus segera diakhiri.
“Jangan pernah menghindar dari mendiskusikan tentang gangguan mental kita. Kita harus berjuang melawan kecemasan, depresi, penyalahgunaan obat atau tantangan kesehatan mental lainnya,” jelas Lovato.
Pelantun “Skyscraper” yang juga sempat mengalami gangguan mental itu, memiliki kegiatan favorit untuk mengisi waktu selama karantina. Antara lain dengan berolahraga, berjalan-jalan dengan anjing, berlatih yoga, dan melakukan meditasi.
“Apa pun yang bisa membantu kalian fokus dan terpusat lakukan lah! Itu benar-benar baik untuk perjuangan kalian melawan gangguan mental," kata Lovato yang pernah berjuang melawan gangguan bipolar, bulimia dan obat-obatan.
Selama karantina, perempuan berusia 27 tahun tersebut juga terus bereksplorasi dan mencari referensi musik baru untuk karya selanjutnya. Sebelumnya Lovato telah menyuguhkan rasa musik baru dengan sentuhan balada di lagu "Anyone" dan "I Love Me".
"Sekarang saya terus-menerus mendengarkan musik dan melalui itu saya bisa mendapatkan ide untuk konsep lagu selanjutnya. Saya sudah tidak sabar untuk membagikannya kepada kalian,” kata dia.
Gumanti Awaliyah