REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Budi Sartono mengemukakan, angka kasus kriminalitas menonjol seperti pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat maupun pembunuhan mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.
Budi menyebutkan, salah satu indikator menurunnya angka kasus kriminal menonjol tersebut dilihat dari jumlah masyarakat yang melapor ke Mapolres Metro Jakarta Selatan selama pandemi terutama pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Bicara Jakarta Selatan kalau kasus-kasus menonjol seperti curanmor dan lain-lainnya sementara menurun," kata Budi saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu.
Menurut Budi , setiap ada laporan dari masyarakat pasti ditindaklanjuti oleh aparat Kepolisian. Seperti kejadian begal yang dilaporkan warga di wilayah Cilandak.
Dari hasil penelusuran tim Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan ternyata kejadian begal tersebut hanya rekayasa atau kabar bohong yang disebarluaskan oleh oknum warga. "Jadi setiap ada berita apapun entah itu media sosial, whatsApp, pasti kita tindaklanjuti," kata Budi.
Budi mengatakan, masyarakat tetap bisa melaporkan kejadian kriminal kepada kepolisian selama masa PSBB melalui aplikasi daring seperti instagramdanhotline Polres Metro Jakarta Selatan.
"Aplikasi online Smart Jaksel sudah ada sehingga tidak menutup kemungkinan dan sekarang laporan bisa lebih cepat dari sebelumnya karena ada media sosial," kata Budi.
Untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat selama masa pandemi COVID-19 dan menjelang Ramadhan, Polres Metro Jakarta Selatan melakukan patroli gabungan yang ditingkatkan bersama tiga pilar yakni Pemkot Jaksel dan Korem 0504/JS.
Patroli yang ditingkatkan dilakukan mulai dari sore, sampai malam hingga subuh menyasar seluruh wilayah Polsek.
"Jadi yang pasti dalam kondisi seperti ini kita harus tingkatkan keamanan, khususnya memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Budi.