Sabtu 25 Apr 2020 03:27 WIB

Alibaba Rilis 3 Buku Panduan Pembangunan RS Covid-19

Buku itu dapat diunduh secara gratis di Global MediXchange for Combating Covid-19

Pekerja mengatur deretan tempat tidur di sebuah gedung convention center yang disulap menjadi rumah sakit sementara di Wuhan, Hubei China, Selasa (4/1)
Foto: Chinatopix via AP
Pekerja mengatur deretan tempat tidur di sebuah gedung convention center yang disulap menjadi rumah sakit sementara di Wuhan, Hubei China, Selasa (4/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation merilis tiga buku panduan baru yang fokus pada penanganan dan pengembangan rumah sakit karantina, rumah sakit darurat, dan rumah sakit umum untuk pandemi Covid-19. Buku tersebut dapat diunduh secara gratis di Global MediXchange for Combating Covid-19 (GMCC), demikian pernyataan pers Alibaba Group Indonesia, Jumat (24/4)

China telah berpengalaman dalam mengembangkan rumah sakit karantina dan rumah sakit darurat dalam upaya penanganan dan pencegahan penyebaran pandemi serta meringankan beban sistem kesehatan dan masalah kekurangan kapasitas rumah sakit rujukan. Apalagi pada saat wabah melanda, rumah sakit umum besar sangat terbebani oleh lonjakan pasien dan pengerahan tenaga medis ke wilayah-wilayah episentrum pandemi.

Buku berbahasa Inggris dan Mandarin itu diharapkan dapat membantu berbagai kota, negara, dan wilayah di dunia, termasuk Indonesia dalam mengatasi wabah tersebut. Profesor Wang Chen dari Chinese Academy Engineering, Wuhan, merupakan pencetus konsep rumah sakit karantina di Provinsi Hubei yang dikenal dengan nama Rumah Sakit Karantina Fangcang.

Dalam buku panduan yang disusun berdasarkan pengalaman dan praktik nyata konstruksi dan pengoperasian sejumlah rumah sakit, RS Karantina Fangcang menjalankan lima fungsi utama, yaitu isolasi, triase, penanganan medis mendasar, pengawasan melekat dan rujukan cepat, ruang tinggal sementara, dan interaksi sosial mendasar bagi pasien.

Keberadaan Rumah Sakit Karantina Fangcang berkontribusi besar dalam mengisolasi sumber infeksi dan memperluas kapasitas sistem kesehatan dalam waktu singkat dan berbiaya minimal. Hingga saat ini, dua dari tiga Rumah Sakit Karantina Fangchang telah menangani 3.663 pasien.

Ada juga panduan pembangunan dan pengoperasian rumah sakit darurat Covid-19 yang disusun berdasarkan pengalaman dan keberhasilan tim Zall Foundation dalam merekonstruksi fasilitas kesehatan profesional nonrujukan menjadi rumah sakit khusus Covid-19 yang proses pengerjaannya hanya butuh waktu dua hingga lima hari dengan mengedepankan standar medis profesional.

Hanya dalam waktu 10 hari, tujuh rumah sakit darurat Covid-19 berkapasitas 4.583 bangsal berhasil dibangun yang menjadi tempat 2.833 pasien terduga dan positif berhasil disembuhkan.

Lalu ada panduan manajemen dan respons pandemi Covid-19 bagi rumah sakit umum besar yang disusun oleh Second Affiliated Hospital of Zhejiang University School of Medicine.

Panduan tersebut berisi cara-cara inovatif dan efisien dalam mengelola rumah sakit yang meliputi sumber daya manusia, manajemen ruangan, hospital sense, prosedur medis, keamanan peralatan medis, pusat informasi, metode pengelolaan gugus tugas pencegahan dan pengendalian pandemi di dalam rumah sakit, kerja sama dengan pihak pemerintah dan komunitas, dan instruksi detil pengalaman praktis antipandemi di Wuhan.

GMCC merupakan platform daring untuk memerangi Covid-19 melalui berbagi pengetahuan medis, pengalaman dan praktik langsung. Lebih dari 3.000 ahli medis dunia telah memanfaatkan buku panduan itu sekaligus mendiskusikannya secara daring.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement