Ahad 03 May 2020 09:07 WIB

Inggris Belum Pertimbangkan Penyelidikan Independen Corona

Inggris memilih fokus menangani virus corona lebih dulu baru membuat penyelidikan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Indira Rezkisari
Seseorang mengenakan APD berjalan di London, Inggris (2/5). Inggris memasuki pekan keenam lockdown untuk mengontrol penyebaran virus corona.
Foto: EPA
Seseorang mengenakan APD berjalan di London, Inggris (2/5). Inggris memasuki pekan keenam lockdown untuk mengontrol penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pemerintah Inggris belum mempertimbangkan langkah untuk mendorong penyelidikan independen soal asal-usul virus corona. Fokusnya saat ini adalah menangani wabah di negaranya.

Kendati demikian, Inggris mengisyaratkan akan tetap mengkaji hal tersebut di masa mendatang. “Akan tiba saatnya ketika kita ingin menganalisis asal-usul virus secara rinci dan mempertimbangkan tindakan-tindakan lain  negara tetapi tidak sekarang,” kata Menteri Negara untuk Perumahan, Komunitas dan Pemerintah Daerah Inggris Robert Jenrick, dikutip Ahad (3/5).

Baca Juga

Beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS), Australia, dan Swedia telah menyerukan penyelidikan independen untuk mengungkap asal-usul Covid-19. Mereka menilai penyelidikan itu logis dan penting dilakukan.

AS memiliki kecurigaan bahwa virus korona berasal dari laboratorium Wuhan Institute of Virology. China telah membantah hal tersebut. Beijing meyakinkan Covid-19 muncul secara alami dan tidak disintesis secara artifisial.

Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng telah menyatakan menolak penyelidikan internasional Covid-19 yang bertujuan menstigmakan negaranya. Apalagi sebelum proses dilaksanakan, negaranya sudah diasumsikan bersalah atau bertanggung jawab atas pandemi.

“Seseorang seharusnya tidak menuduh China terlebih dulu dan kemudian menjalankan apa yang disebut investigasi internasional hanya untuk membuat bukti. Ini adalah penyelidikan sewenang-wenang berdasarkan anggapan bersalah. Itulah yang kami lawan dengan tegas,” kata Le saat diwawancara NBC yang transkripnya dirilis Kementerian Luar Negeri China pada Kamis (30/4).

Dia menilai penyelidikan internasional harus memiliki dasar yang kuat. Namun Le mempertanyakan mengapa investigasi itu hanya membidik negaranya.

“Apakah ada bukti yang menunjukkan China memang memiliki masalah? Mengapa tidak ada investigasi di negara lain? Bahkan demi meninjau perbaikan, maka dari segi sains, bukankah negara-negara dengan penyebaran cepat dan gelombang kasus yang dikonfirmasi serta fatal memiliki masalah mereka sendiri? Kami menentang investigasi yang didorong oleh politik untuk tujuan menstigmakan China,” ucap Le, dikutip dari Reuters.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement