REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Penyanyi campursari Didi Kempot dimakamkan di tempat pemakamam umum (TPU) Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (5/5) siang. Daerah tersebut merupakan kampung halaman istri almarhum.
Jenazah Didi yang dibawa dari Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah, melalui jalur darat tersebut, tiba di rumah duka sekitar pukul 14.10 WIB untuk disemayamkan dan dishalatkan. Jenazah penyanyi "Cidro" itu dimakamkan di tempat pemakaman umum yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka.
Sejak mobil ambulans datang dan peti jenazah dikeluarkan, tangis kesedihan dari keluarga, tetangga, dan penggemar Didi yang dikenal sebagai Sobat Ambyar langsung pecah. Demikian juga, saat peti jenazah diturunkan ke dalam liang lahat.
"Didi Kempot adalah sosok seniman dan pencipta lagu yang kreatif. Ia tidak bisa diam. Hal-hal yang terjadi di sekitarnya justru menjadi insiprasinya untuk mencipta lagu," ujar kakak almarhum, Lilik Subagyo, di Ngawi, Selasa.
Lilik mengaku keluarga sangat kehilangan dengan kepergian sang maestro campursari yang cukup mendadak. Bahkan, sebelum meninggal, Didi juga sedang dalam tahap menyempurnakan lagunya berjudul "Kapusan Janji" yang baru saja direkam ulang dengan berkolaborasi bersama Yuni Shara.
"Keluarga dan Sobat Ambyar sangat kehilangan dengan kepergian Mas Didi. Memang jadwal dia belakangan ini sangat padat sehingga kecapekan," katanya.
Mewakili keluarga besar, Lilik meminta Sobat Ambyar untuk mendoakan Didi agar semua amal ibadahnya diterima oleh Tuhan YME dan karya-karya lagunya tetap disukai meski sang maestro telah berpulang. Didi meninggal dunia pada Selasa (5/5) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah.
Pelantun lagu-lagu campursari tersebut diduga meninggal karena sakit jantung pada usia 53 tahun. Proses pemakaman jenazah tidak hanya dihadiri oleh keluarga dan tetangga, namun juga para Sobat Ambyar yang rela datang dari berbagai wilayah, di antaranya Solo, Ngawi, dan sekitarnya.