Rabu 06 May 2020 06:26 WIB

Papua Perpanjang Tanggap Darurat Covid-19 Hingga 4 Juni

Waktu perpanjangan tanggap darurat karena kasus Covid-19 di Papua masih tinggi.

Red: Nur Aini
Warga mencuci tangan sebelum masuk ke Kampung Yaturaharja (Arso 10) di Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (17/4/20). Kampung Yaturaharja menerapkan wajib masker dan cuci tangan setiap melakukan aktifitas di lingkungan masing-masing RT/RW untuk menekan penyebaran COVID-19
Foto: Antara/Indrayadi TH
Warga mencuci tangan sebelum masuk ke Kampung Yaturaharja (Arso 10) di Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (17/4/20). Kampung Yaturaharja menerapkan wajib masker dan cuci tangan setiap melakukan aktifitas di lingkungan masing-masing RT/RW untuk menekan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi Papua memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat penanganan Covid-19 hingga 4 Juni mendatang.

Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal seusai rapat Forkopimda yang dihadiri sejumlah pejabat termasuk Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih, Selasa (5/5), menyatakan memperpanjang status tanggap darurat pencegahan dan penanganan Covid-19 di provinsi itu selama 28 hari ke depan atau dua kali masa inkubasi Covid-19 terhitung 7 Mei hingga 4 Juni 2020. Wagub Tinal mengatakan mengingat masa tanggap darurat pencegahan dan penanganan Covid-19 akan berakhir pada 6 Mei serta secara epidemologi kasus Covid-19 di Papua masih tinggi.

Baca Juga

Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua dr. Silwanus Sumule secara terpisah mengatakan jumlah warga yang positif Covid-19 bertambah menjadi 247 orang. Dari jumlah itu, 180 orang di antaranya dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan.

Tercatat 12 kabupaten dan kota di Papua sudah terjangkit virus corona, yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Nabire, Mimika, Merauke, Jayawijaya, Biak, Supiori, Boven Digul, Mamberamo Tengah, Sarmi, dan Kabupaten Keerom. Sementara itu, jumlah ODP 2.355 orang dan PDP tercatat 360 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement