Ahad 10 May 2020 17:08 WIB

IDI: Peningkatan Kasus Positif Corona Tunjukkan Dua Hal Ini

Tambahan positif Covid-19 500 kasus baru dalam sehari bukan hal yang mengejutkan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolandha
Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai peningkatan kasus positif virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Indonesia menunjukkan dua hal. Pertama peningkatan kemampuan pemeriksaan dan kedua kasus positif masih tinggi.
Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai peningkatan kasus positif virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Indonesia menunjukkan dua hal. Pertama peningkatan kemampuan pemeriksaan dan kedua kasus positif masih tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai peningkatan kasus positif virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Indonesia menunjukkan dua hal. Pertama peningkatan kemampuan pemeriksaan dan kedua kasus positif masih tinggi.

Menurut Pengurus PB IDI Bidang Kesekretariatan, Protokoler dan Public Relation Halik Malik, tambahan positif Covid-19 lebih dari 500 kasus baru dalam sehari bukan hal yang mengejutkan. "Itu justru menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemeriksaan dan membuktikan bahwa kasus positif masih relatif tinggi," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (10/5).

Baca Juga

Sehingga, dia melanjutkan, kebijakan yang ada perlu tetap dijalankan secara ketat dan konsisten.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih mengatakan, kalau kasus positif Covid-19 terus meningkat artinya total kasusnya masih bertambah. "Jadi belum tahu kapan puncak (Covid-19), apalagi landai," ujarnya.

Apalagi, dia melanjutkan, data penambahan kasus berdasarkan data yang berasal dari pemerintah. Data itu, dia melanjutkan, menunjukkan kasus positif Covid-19 masih terus meningkat. Padahal, IDI khawatir kalau kasusnya terus naik, jumlah pasien akan banyak sedangkan fasilitas pelayanan kesehatan terbatas.

"Akibatnya nanti saudara kita yang terinfeksi Covid-19 tidak tertangani di rumah sakit, kan kasihan. Apalagi mereka harus mendapatkan terapi dan dicegah supaya tidak menular," katanya.

Orang terinfeksi Covid-19 yang perlu mendapatkan perawatan harus diisolasi, baik di rumah maupun rumah sakit supaya tidak menular ke orang lain. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah perlu hati-hati dan terus berupaya memperlambat penambahan kasus. Ia menambahkan, social distancing dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) harus diperketat sebagai upaya untuk memperlambat bertambahnya kasus. 

"Kalau tidak, IDI khawatir kasus terus meningkat," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement