REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Djoko Santoso. Hidayat melihat Djoko adalah sosok jenderal yang merakyat.
"Beliau adalah salah satu sosok jenderal yang betul-betul merakyat ya, dekat dengan rakyat, tidak menjaga jarak dengan kalangan sipil," kata Hidayat saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (10/5).
Tidak hanya tidak berjarak dengan rakyat, Hidayat menjelaskan bahwa Djoko juga dekat dengan umat. Kedekatan Djoko dengan umat tersebut terbukti dari keterlibatannya di Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).
"Dari seorang jenderal panglima TNI menjadi ketua dewan pembina IPHI saya kira adalah satu makna yang sangat mendalam ya, tentu IPHI satu organisasi nirlaba yang urusannya dengan jemaah haji pastilah itu menghadirkan komitmen keumatan, komitmen keislaman, komitmen untuk berpihka kepaada kepentingan umat dan kepentingan rakyat tentu dalam konteks Indonesia," ujar politikus PKS tersebut.
Hidayat mengaku telah lama mengenal sosok Djoko. Sebelum aktif di IPHI, saat dirinya menjabat Ketua MPR, Djoko merupakan panglima TNI saat itu. Bahkan dalam pilpres 2019 lalu, keduanya sama-sama berjuang memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN).
Mantan Ketua MPR tersebut menilai sosok Djoko Santoso adalah pribadi yang layak diteladani oleh rekan-rekannya di TNI. Tidak hanya oleh militer, sipil juga perlu meneladani sosok Djoko dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kalau kalangan militer saja bisa kemudian begitu dekat dengan umat dengan rakyat ya wajarnya kalangan sipil pun justru bersahabat dengan rakyat dan bersahabat dengan umat," ungkapnya.
Djoko Santoso meninggal pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Hidayat menyampaikan bahwa dirinya dan keluarga akan ikut mendoakan almarhum dari rumah. "Kalau untuk melayat ya posisi PSBB ini akan kemudian kami wakilkan dengan sholat jenazah di rumah dengan istri dan anak-anak, dan karangan bunga tentu saja," tuturnya.