Senin 11 May 2020 07:39 WIB
Kisah Al Miski

Lumuri Tubuh dengan Kotoran demi Menolak Zina

Dia tak mau maksiat tetapi tak mau juga difitnah sebagai pemerkosa

Ilustrasi Takwa
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Takwa

REPUBLIKA.CO.ID,  Dalam kitab Al Akhlaq Al Islamiyah Iin Nasyi’in diceritakan kisah ketakwaan seorang pemuda dari Syam yang notabene hanya penjual kain keliling. Meski cuma pedagang keliling, dia dianugerahi Allah SWT postur tubuh yang gagah dan wajah nan tampan. Orang yang melihatnya akan terpesona. 

Pada satu hari, ketika sedang menjajakan kainnya, ia dipanggil seorang perempuan. Pemuda ini disuruh masuk ke dalam rumah yang sangat mewah.  Begitu pemuda itu memasuki rumah, Wanita ini segera mengunci pintu.  Dia ternyata telah lama tergila-gila dengan si pemuda. Dia kerap memperhatikan ketampanan sosok yang berada di depannya itu.

Pada saat itu, tidak ada seorang pun di dalam rumah. Hanya mereka berdua. Wanita itu pun merayunya untuk berzina. Alih-alih terbujuk, pemuda mengingatkan wanita itu akan pedihnya siksa Allah. Namun, usaha pemuda itu sia-sia. Setiap perkataan yang diucapkan si pemuda justru membuat wanita itu semakin nekat. Pemuda juga bergeming. Dia tetap saja menolak. 

Alhasil, perempuan itu pun mengancam pemuda itu. Jika dia tidak menurut, wanita itu akan berteriak sekeras-kerasnya. Dia akan mengatakan kepada semua orang jika pemuda itu masuk ke rumah untuk memperkosanya. Mereka akan mempercayai perkataan wanita itu karena kedudukan si wanita. Terlebih, pemuda itu pun sudah telanjur memasuki rumahnya. Perempuan itu mengancam orang-orang akan marah dan menggantungnya hidup-hidup. 

Pemuda itu pun mencari jalan keluar. Dia tak mau maksiat tetapi tak mau juga difitnah sebagai pemerkosa. Sejenak, pemuda mendapatkan ide yang nekat. Dia bertekad menjalankan rencana darurat itu demi menyelamatkan ketakwaannya. Dia pun meminta izin kepada wanita itu untuk pergi ke kamar mandi. Dia beralasan hendak bersih-bersih terlebih dahulu sebelum menuruti keinginan wanita tersebut. 

Mendengar pemuda itu takluk, dia amat gembira. Dia segera mempersilakan pemuda ke kamar mandi. Di kamar mandi itu, pemuda tersebut bergetar karena takut akan perbuatan maksiat. Sambil menyusun kembali rencananya, dia memasrahkan diri kepada Allah SWT. 

“Aku tahu pasti, diantara golongan yang akan mendapatkan naungan pada hari tidak ada naungan lagi di hari kiamat adalah seorang pemuda yang diajak berzina oleh seorang wanita cantik dan berkedudukan, lalu ia mengatakan, ‘Sungguh aku takut pada Allah!’

Setelah itu, pemuda itu menjalankan rencananya. Dia buang air besar dan melumuri tubuhnya dengan kotoran. Dia memenuhi rambut, muka, dada hingga tangan dengan kotoran. Dia sendiri sempat mual dan muntah. Sambil menangis, dia berkata, “Ya Allah ya Rabbi, karena rasa takutku pada-Mulah aku melakukan ini! Maka gantikanlah untukku yang lebih baik.” 

Dia pun keluar dari kamar mandi. Begitu perempuan itu melihatnya, ia terkejut bukan main. Dia merasa jijik dan berteriak. Dia mengusir pemuda itu dan mengatainya gila. 

Si pemuda pun berjalan keluar sambil berlagak seperti orang gila. Begitu sampai di luar, ia segera mencari tempat yang aman. Dia takut masyarakat menggunjingnya dan barang dagangannya tidak laku. Ia pun merasa lega ketika sampai dirumahnya. Ia langsung melepas pakaian dan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. 

Saat keluar dari kamar mandi, Allah SWT menjadikan bau harum yang luar biasa memancar dari seluruh pori-pori tubuhnya. Bau itu tercium dari jarak beberapa meter. Akhirnya, dia dikenal dengan sebutan Al Miski atau orang yang seharum kesturi. (Dilansir dari buku Di Atas Sajadah Cinta karya Habiburrahman El Shirazy).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement