REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menggunakan sutrah atau pembatas dalam sholatnya. Hal ini juga digunakan agar setan tidak memutuskan sholat seorang hamba.
Dikutip dari buku Sifat Shalat Nabi karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, dalam hadits riwayat al-Bukhari disebutkan, Rasulullah berdiri dekat dengan sutrah. Jarak antara posisi beliau berdiri dengan tembok pembatas adalah tiga hasta. Sedangkan jarak antara tempat sujud beliau dengan tembok pembatas selebar lintasan seekor kambing.
Rasulullah bersabda: "Janganlah kalian sholat melainkan dengan menghadap sutrah, dan jangan biarkan seorang pun lewat di hadapanmu. Apabila ia tetap ingin melintas, maka lawanlah ia, karena ia bersama qarin (setan)," hadits riwayat Ibnu Khuzaimah.
Beliau juga bersabda: "Apabila salah seorang kalian sholat menghadap sutrah, maka hendaklah ia mendekat kepada sutrah itu, sehingga setan tidak dapat memutuskan shalatnya", hadits riwayat Abu Dawud.