REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Runtuhnya ekonomi akibat virus corona diprediksi menambah sembilan juta orang miskin di Meksiko. Hasil studi tersebut menyerukan bantuan seperti pensiun dan asuransi di negara yang tidak memberikan tunjangan bagi pengangguran tersebut.
Badan publik otonom yang mengukur kemiskinan, CONEVAL, menyatakan, kesulitan yang meningkat saat pandemi Covid-19 membuat 70 juta orang Meksiko atau 56 persen tidak berpenghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Angka itu meningkat dari sekitar 50 persen pada 2018.
Tingkat kemiskinan keseluruhan Meksiko turun pada dekade sebelum 2018 menjadi sekitar 42 persen dari populasi. Selama waktu itu, akses ke perawatan kesehatan dan kualitas perumahan paling meningkat.
"Kesimpulan umum adalah bahwa krisis ini mengancam kemajuan Meksiko dalam pembangunan sosial dan akan secara tidak proporsional mempengaruhi kelompok-kelompok yang paling rentan," kata CONEVAL yang menyarankan untuk bisa menghadapi tantangan ini, perlu memperluas dan memperkuat langkah-langkah respons.
Pemerintah melaporkan, bisnis tutup telah membuat lebih dari 346.000 pekerjaan formal hilang antara pertengahan Maret dan awal April. Pemutusan hubungan kerja pun terjadi sehingga membuat ekonomi semakin sulit.
CONEVAL menyarankan para pembuat kebijakan mempertimbangkan untuk memperkenalkan tunjangan minimal untuk seluruh pensiunan. Asuransi pengangguran atau pendapatan dasar universal juga perlu dipertimbangkan karena membantu mereka yang paling rentan.
Saat ini, ada sedikit bantuan bagi warga yang kehilangan pekerjaan karena Meksiko tidak memiliki tunjangan pengangguran nasional. Pekerja yang menganggur sebagian besar terpaksa bergantung pada tabungan, keluarga, atau pada amal pribadi untuk bertahan hidup.