Rabu 13 May 2020 08:54 WIB

Bryan Adams Minta Maaf Atas Unggahan Rasisme

Bryan Adams meminta maaf atas unggahan tentang Covid-19 yang dianggap rasis

Bryan Adams
Foto: BEROCA
Bryan Adams

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyanyi asal Kanada, Bryan Adams meminta maaf atas ucapan "para pemakan kelelawar" yang dianggap bernada rasisme terkait virus corona dalam unggahannya di Instagram. Dia mengaku hanya ingin mempromosikan gaya hidup vegan.

"Mohon maaf kepada semua orang yang tersinggung atas unggahanku kemarin. Tak ada alasan, tapi aku marah-marah soal kekejaman atas binatang di pasar itu dan mungkin saja itu sumber dari virus, dan aku juga mempromosikan veganisme," kata dia pada Selasa malam (12/5), disertai unggahan video saat dia menyanyi lagu " Into the Fire".

Dia menegaskan hatinya bersama orang-orang yang tengah berjuang di tengah pandemi di seluruh dunia.

Sebelumnya, pelantun "Please Forgive Me" itu mengejutkan para penggemar saat dia mengeluarkan komentar "para pemakan kelelawar" di media sosial pada Senin (11/5), setelah serangkaian konser dibatalkan sehubungan pandemik virus corona.

"Malam ini seharusnya jadi malam pertama pertunjukan di @royalalberthall, tapi terima kasih kepada para pemakan kelelawar, para penjual binatang di pasar basah, para pencetus virus yang rakus, sekarang seluruh urusan di dunia jadi tertunda, belum lagi mereka yang menderita atau meninggal dunia akibat virus ini," kata Adam, Senin (11/5).

Penyanyi 60 tahun itu lantas melanjutkan dengan mengucapkan rasa penyesalan dia tak bisa tampil.

"Menyenangkan bisa menjalani isolasi bersama anak-anak dan keluargaku tapi aku rindu keluragaku yang lain, para anggota band-ku, kru-ku dan para penggemar," kata dia.

Adam menutup unggahan dengan meminta fans untuk menjaga kesehatan dan berharap akan segera bertemu lagi dalam waktu dekat.

Selebritas lain yang secara terang-terangan menyalahkan pasar basah Wuhan adalah Paul McCartney. Aktivis vegetarian dan hak-hak hewan itu April lalu menyerukan penutupan pasar basah di China karena disebut-sebut menjadi pangkal penyebaran virus corona.

"Jujur saja, memakan kelelawar memang seperti zaman pertengahan," kata McCartney kepada pembawa acara radio, Howard Stern dikutip Guardian.

Mantan personel The Beatles itu lantas membahas wabah lainnya dari China yang sempat meresahkan dunia, seperti SARS hingga flu burung.

"Rasanya tidak salah juga untuk menyalahkan pasar-pasar basah itu. Rasanya SARS, flu burung, dan semua penyakit yang pernah meresahkan kita... Sebenarnya buat apa? Hanya karena praktik zaman pertengahan ini. Mereka harus membersihkan tindakan mereka. Jika tidak, saya tidak tahu lagi," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement