Rabu 20 May 2020 17:00 WIB

Pasar Kembali Ramai, Doni Monardo: Saya Prihatin

Doni menilai masyarakat masih kurang peduli terhadap risiko tertularnya Covid-19

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyayangkan kembali ramainya tempat umum seperti pasar dan mall selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan. Masyarakat berbondong-bondong mulai kembali memadati pasar menjelang hari raya Idul Fitri ini.

“Kami juga prihatin, saya sangat prihatin karena masih adanya masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan,” ujar dia saat konferensi pers, Rabu (20/5).

Ia menegaskan, jika masyarakat benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mematuhi aturan PSBB, maka angka kasus corona pun akan semakin menurun. Namun, ia menilai masyarakat masih kurang peduli terhadap risiko tertularnya virus corona. 

“Yang sangat kita kuatirkan apabila masyarakat masih kurang begitu peduli dengan risiko yang akan terjadi, masih ramai, masih sering kumpul-kumpul, masih sering melakukan aktivitas yang sebenernya bisa ditahan, bisa dihindari,” ucapnya.

Menjelang hari raya Idul Fitri ini, ia berharap masyarakat dapat mengendalikan diri untuk tak melakukan aktivitas yang melibatkan banyak orang. Sehingga mata rantai penularan virus corona pun benar-benar terputus.

“Ini adalah waktu yang krusial buat kita, menjelang lebaran dan akhir lebaran, sekali lagi adalah saat-saat kritis kalau kita ingin segera memutus mata rantai penularan, kalau kita ingin segera ke kehidupan new normal, maka 2 minggu terakhir adalah waktu terbaik,” kata dia.

Doni pun menegaskan, status PSBB tak akan dicabut jika masyarakat masih belum bisa menaati aturan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement