Jumat 29 May 2020 03:33 WIB

Teh Pucuk Bantu 200 UMKM Kuliner Terdampak Covid-19

UMKM banyak yang terdampak Covid-19 sehingga tidak maksimal beroperasi

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
tampak peserta UMKM yang mendapat bantuan modal dari teh Pucuk Harum, Kamis (28/5)
Foto: istimewa
tampak peserta UMKM yang mendapat bantuan modal dari teh Pucuk Harum, Kamis (28/5)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Sejak Februari 2020, seluruh negara di dunia digemparkan dengan virus Covid-19 tidak terkecuali Indonesia. Berdasarkan kajian kementerian Keuangan (KemenKeu) Covid-19 memberikan dampak perekonomian yang cukup terasa bagi sisi konsumsi, sektor keuangan dan terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di semua bidang.  

Covid-19 ini, membuat UMKM banyak yang terdampak karena tidak dapat menjalankan usahanya secara maksimal. Sehingga, banyak kebutuhan dasar para UMKM yang tidak terpenuhi. 

Oleh karena itu, menurut Brand Manager Teh Pucuk Harum, Yustina Amelia,  Mayora Group melalui Teh Pucuk Harum, membantu UMKM kuliner yang terdampak Covid-19 ini. Karena, sejak  2018, Teh Pucuk Harum telah menghadirkan Food Street. Yakni, sebuah wadah berjualan yang ditujukan bagi para pelaku UMKM di bidang kuliner dengan diberikan sarana untuk berjualan dengan tempat yang lebih bagus, nyaman dan aman.

"Melanjuti komitmen Teh Pucuk Harum untuk mendukung perkembangan kuliner di Indonesia, pada bulan ramadhan lalu kami menghelat program #WaktunyaKebaikan," kata Yustina dalam siaran persnya, Kamis (28/5).

Yustina menjelaskan, program #WaktunyaKebaikan merupakan sebuah program untuk masyarakat dapat saling berbagi kebaikan lewat hal-hal sederhana yang setiap hari dilakukan banyak orang dengan membuat sebuah postingan foto maupun video di Instagram. Kemudian, mereka yang menunjukan sedang melakukan sebuah kebaikan dengan menggunakan hastag #WaktunyaKebaikan #WaktunyaTehPucukHarum maka setiap satu postingan mempunyai nilai donasi sebesar Rp 500.000, yang akan diberikan untuk satu pelaku UMKM dibidang kuliner.

Menurut Yustina, program tersebut  sejalan dengan komitmen Teh Pucuk Harum secara konsisten mendukung perkembangan kuliner di Indonesia. Ia berharap program #WaktunyaKebaikan di bulan Ramadhan ini untuk membantu para pelaku UMKM di bidang kuliner yang terkena dampak secara ekonomi dari wabah virus Covid-19. Terutama, untuk membantu para UMKM yang berada di kawasan Teh Pucuk Harum Food Street.

Yustina menjelaskan, sejak dihelatnya program ini yaitu 24 April – 15 Mei 2020 terkumpul lebih dari 200 postingan foto dan video program #WaktunyaKebaikan yang di tag di akun Instagram @pucukharumid. Selain memberikan donasi kepada pelaku UMKM bidang kuliner, Teh Pucuk Harum juga memberikan hadiah mencapai puluhan juta rupiah bagi puluhan partisipan yang memiliki postingan terbaik dengan mendapatkan puluhan voucher elektronik.

"Dukungan berupa donasi ini diberikan oleh Teh Pucuk Harum kepada lebih dari 200 pelaku UMKM bidang kuliner untuk membantu Sahabat Kuliner Teh Pucuk Harum yang juga merupakan pelaku UMKM di Indonesia khususnya dibidang kuliner tersebut," katanya.

Yustina berharap, bantuan yang diberikan bisa meringankan UMKM kuliner yang terdampak ekonomi akibat wabah Covid-19. Sekaligus, bisa menebarkan kebaikan bersama semua masyarakat Indonesia. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement