REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai, kebijakan kenormalan baru (new normal) yang akan diberlakukan oleh Pemerintah Joko Widodo (Jokowi), di saat krisis wabah pandemi Covid-19 dengan merelaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan langkah tepat. Ia pun berharap semua pihak mendukung langkah pemerintah.
"The new normal bukanlah diksi atau istilah baru di dunia. Istilah the new normal sering kali digunakan untuk kembali melakukan sebuah aktivitas sehari-hari di saat berakhir atau sedang terjadinya, sebuah krisis sosial, krisis ekonomi, bencana alam yang masif. Artinya life must go on atau kehidupan harus berjalan di dunia ini," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (28/5).
Menurutnya, istilah normal baru pernah dipakai oleh para pembuat kebijakan dan pelaku bisnis dan ekonomi saat terjadi the great depression 1930 , stagflation Amerika Serikat 1970, the Japan lost decade 1980 dan krisis keuangan global tahun 2008.
"Mereka memasuki kehidupan normal baru saat krisis dan berakhirnya krisis yang menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dan strategi baru untuk tetap bisa keluar dari krisis ekonomi tersebut agar bisa membuat ekonomi dan bisnis di dunia berjalan dengan pola baru dan cara baru," ujarnya.
Arief melanjutkan, normal baru juga pernah diterapkan di Indonesia. Salah satunya di Aceh pascabencana tsunami. Masyarakat Aceh yang selamat dari bencana itu tetap tinggal di Aceh, dan memasuki era normal baru untuk melanjutkan kehidupannya.
"Jadi, the new normal yang diterapkan oleh pemerintah Joko Widodo sudah tepat di saat vaksin dan obat Covid-19 belum ditemukan. Sama dengan the new normal yang dialami masyarakat yang terkena bencana dalam melangsungkan aktivitasnya, kan belum ada juga alat pencegah bencana alam selama ini," jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya menyarankan bagi kalangan elite dan tokoh nasional yang masih nyinyir dan protes serta minim pengetahuan terkait penerapan the new normal agar tetap berada di rumah saja dan senantiasa ikuti protokol kesehatan dalam masa wabah Covid-19.
"Normal baru sebuah cara yang paling tepat apalagi melibatkan TNI dan Polri secara masif dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan bagi masyarakat," demikian Arief Poyuono.