Jumat 29 May 2020 07:40 WIB

Inggris Izinkan Enam Orang Berkumpul di Luar

Inggris mulai longgarkan lockdown dan izinkan warganya berkumpul

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Seorang pejalan kaki berjalan melintasi Jembatan Milenium di atas sungai Thames di London, Senin (11/5). Inggris mulai longgarkan lockdown dan izinkan warganya berkumpul. Ilustrasi.
Foto: AP /Kirsty Wigglesworth
Seorang pejalan kaki berjalan melintasi Jembatan Milenium di atas sungai Thames di London, Senin (11/5). Inggris mulai longgarkan lockdown dan izinkan warganya berkumpul. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan mulai melonggarkan lockdown untuk sebagian besar warga Inggris pada pekan depan. Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan warga sudah dapat berkumpul dengan teman, keluarga, dan rekan kerja dengan maksimal enam orang di luar ruangan, Kamis (28/5).

"Kamu bisa mengadakan pertemuan keluarga di taman, kamu bahkan bisa mengadakan barbekyu asalkan kamu melakukannya dengan jarak sosial, asalkan semua orang mencuci tangan, asalkan semua orang menggunakan akal sehat," ujar Johnson.

Baca Juga

Pertemuan tersebut dapat dilakukan di luar ruangan dan sekolah-sekolah akan secara bertahap dibuka kembali dari mulai awal pekan depan. "Perubahan ini berarti bahwa teman dan keluarga dapat mulai bertemu orang yang mereka cintai, mungkin melihat kedua orang tua sekaligus atau kakek nenek," katanya.

Johnson menekankan bahwa perubahan itu adalah langkah-langkah kecil bersifat sementara untuk upaya selanjutnya. Keputusan ini mempertimbangkan ahli kesehatan yang memperingatkan situasi tetap seimbang dengan kasus-kasus baru menurun, tetapi tidak terlalu cepat.

Langkah untuk melonggarkan lockdown datang ketika Inggris meluncurkan pengujian baru dan sistem pelacakan kontak pada pasien Covid-19. Upaya ini dinilai penting untuk membantu mengurangi pembatasan kegiatan.

Bagi yang dinyatakan positif Covid-19 akan diminta untuk mengisolasi mandiri selama 14 hari, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala. Layanan penelusuran akan memiliki gugus tugas dari 40 ribu spesialis untuk menguji orang yang memiliki gejala dan mengidentifikasi kontak.

Data resmi menunjukkan bahwa lebih dari 48 ribu orang Inggris telah meninggal karena dikonfirmasi atau diduga kasus Covid-19. Sedangkan sebanyak 200 ribu lebih orang terinfeksi virus corona.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement